Indonesia dan Prancis Buka Kerja Sama Teknologi Antariksa

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault (kiri) mengunjungi Menlu RI, Retno Marsudi, di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Avra Augesty

VIVA.co.id – Indonesia dan Prancis sepakat menandatangani dua perjanjian atau memorandum of understanding mengenai pelatihan dan pendidikan diplomatik serta kerja sama pengembangan teknologi keantariksaan.

Kedua MoU ini meliputi Renewal on MoU for Education and Diplomatic Training dan MoU on the cooperation in space activities. Adapun, lembaga yang terlibat adalah Lembaga Antariksa Prancis (Centre National d'Etudes Spatiates/CNES) dan Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN).

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengungkapkan kerja sama teknologi antariksa ini salah satunya berupa pemanfaatan data spot untuk riset antariksa. Selain itu, sejumlah isu akan menjadi fokus bahasan di antaranya kerja sama ekonomi, investasi, dan perdagangan.

Termasuk kerja sama ekonomi kreatif, akses produk kelapa sawit Indonesia dan lisensi FLEG-T. "Kami juga mendorong penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA)," kata Retno, saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Dalam pertemuan ini pula, kedua menteri luar negeri juga akan membahas perluasan akses pasar bagi produk-produk kayu Indonesia yang diproduksi secara berkelanjutan, terutama terkait sertifikasi FLEGT yang telah diterima oleh Indonesia sejak beberapa waktu lalu.

Kunjungan Jean-Marc Ayrault selama dua hari, 27-28 Februari ini sekaligus juga menyiapkan kunjungan Presiden Prancis, Francois Hollande, ke Indonesia pada akhir Maret 2017. (ren)