Election Visit, Cara KPU Kenalkan Pemilu pada Negara Asing

Pengenalan Election Visit, program KPU untuk ajak wakil negara asing.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Pemilihan Kepala Daerah serentak turut menjadi perhatian dunia internasional dan negara sahabat, terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

Melihat hal ini, Komisi Pemilihan Umum menggelar kegiatan "Election Program Visit 2017" untuk saling berbagi pengalaman dengan negara-negara tersebut. Kegiatan serupa pernah dilakukan pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu.

"Kegiatan ini untuk menunjukkan kepada peserta bahwa demokrasi di Indonesia telah berkembang. Banyak faktor di Pilkada Indonesia yang juga bisa diterapkan di negara mereka," kata Komisioner KPU RI, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa 14 Februari 2017.

Ferry menjelaskan bahwa beberapa mekanisme yang bisa diambil dari negara-negara peserta antara lain mekanisme badan penyelenggara, terkait proses mekanisme tahapan, proses pengembangan sistem informasi yang dijalankan, terkait dengan sisi transparansi dan mekanisme integritas Pilkada.

"Kalau negara kita kan karakteristiknya kepulauan. Nantinya negara peserta akan lihat apa yang nantinya bisa mereka adopsi dan diterapkan di negara mereka masing-masing. Pilkada kita sangat menjadi perhatian dunia internasional," ujar Ferry.

Adapun negara peserta kegiatan ini yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, Australia, Nepal, Korea Selatan dan lainnya. Tak hanya dari Kedutaan Besar, program ini juga mengundang organisasi non-pemerintah lokal maupun internasional.

Pada kegiatan yang akan digelar esok, 15 Februari 2017, para peserta akan dibagi ke dalam empat bagian dan secara langsung mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS), di antaranya di pemukiman elite, perkampungan, mengunjungi TPS di rutan perempuan di Pondok Bambu.

Kemudian Rutan Cipinang, RSCM, dan terakhir mengunjungi TPS di Menteng dan sekitar Taman Suropati (situasional). Peserta juga akan diajak melihat bagaimana proses penghitungan suara dilaksanakan.

"Mereka ingin melihat bahwa Indonesia adalah negara yang sudah menerapkan mekanisme demokrasi dengan baik. Walaupun ada dinamika dan tantangan, tetapi semua sudah berjalan dengan baik dan Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara lain," tutur Ferry. (one)