Soal Keberagaman, Dubes Kanada: Kami Sama dengan Indonesia

Dubes Kanada untuk RI, Peter MacArthur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Avra Augesty

VIVA.co.id – Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur, mengatakan negaranya dan Indonesia sama-sama memiliki kesamaan dalam menjaga keanekaragaman.

Hal ini, dia sampaikan, ketika menanggapi nasib pengungsi yang dipersilakan datang ke Kanada oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.

"Kami yakin bahwa perbedaan menjadi kekuatan. Kami juga yakin, akan kekuatan dari keberagaman suku bangsa, seperti halnya Indonesia," ujarnya, di Jakarta, Senin 30 Januari 2017.

Berdasarkan catatan Dubes Peter, negaranya telah menerima sekitar 40 ribu pengungsi Suriah, di mana setiap tahunnya 20 ribu pendatang menjadi warga baru Kanada.

"Kami akan tetap menjadi negara yang bersedia menampung pengungsi," ujarnya menambahkan.

Dubes Peter lalu mencontohkan Menteri Keimigrasian Imigrasi Kanada yang baru, Ahmed Hussen, adalah pengungsi asal Somalia.

"Hussen datang ke Kanada saat masih berusia 16 tahun. Posisinya dia sekarang ini melayani masalah pengungsi dan kewarganegaraan Kanada. Kanada adalah negara yang menjunjung tinggi harmonisasi dan toleransi di atas keberagaman, apa pun agama mereka," kata Dubes Peter, mempertegas.

Melalui akun Twitter resminya, @JustinTrudeau, yang diposting pada Sabtu lalu, 28 Januari, Trudeau mengirim pesan kepada para pengungsi yang ditolak Presiden AS Donald Trump untuk datang ke Kanada.

"Bagi siapa saja yang melarikan diri dari teror dan perang. Kanada akan menyambut Anda, terlepas dari apapun keyakinan Anda #WelcomeToCanada," bunyi cuitan Trudeau.

Dalam postingan tersebut, ia juga menampilkan foto dirinya sedang menyapa seorang anak dari Suriah di Bandara Internasional Toronto pada akhir 2015. Trudeau telah mengawasi kedatangan lebih dari 39 ribu pengungsi Suriah, tidak lama setelah ia terpilih menjadi Perdana Menteri. (asp)