Imam Besar New York Khawatirkan Dampak Retorika Trump

Seorang wanita Muslim di Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Stephanie Keith/File Photo

VIVA.co.id –  Imam Besar Masjid Islamic Center of New York di Amerika Serikat, Muhammad Syamsi Ali, menjelaskan pihaknya belum menerima laporan khusus terkait tindak diskriminasi warga Muslim AS pasca pelantikan Presiden Trump.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Rabu, 25 Januari 2017, pria yang sudah tinggal di AS selama 20 tahun ini menuturkan diskriminasi sebenarnya sudah ada sebelum Donald Trump dinyatakan menjadi Presiden terpilih AS, bahkan selama masa kampanyenya.

"Tidak ada laporan khusus, kalau diskriminasi memang sudah ada, bahkan sebelum Tump terpilih (sebagai presiden). Tapi bagi masyarakat Muslim, kami sadar kalau islamphobia bukanlah hal baru. Kesalahpahaman, ketakutan terhadap Islam, itu sudah lama terjadi," ujar pria yang akrab disapa Imam Shamsi ini.

Hanya saja, kata Imam Shamsi, kampanye Donald Trump saat itu seolah-seolah terlihat seperti bentuk dukungan dari otoritas setempat dan akan menjadi sangat berbahaya apabila selama ini warga AS menganggap kampanye Trump sporadis.

"Kami seperti mendapat justifikasi dari penguasa. Kami sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Trump, karena sistem pemerintahan di AS memiliki keseimbangan antara legislatif, eksekutif, dan sebagainya," ujar Imam Shamsi.

"Mereka (pemerintah AS) pasti akan berdiskusi dan memang yang kami khawatirkan adalah dampak dari retorika politik Trump, seperti misal ada orang yang semakin marah, ada yang semakin ketakutan, dan sudah mulai ada kasus-kasus (diskriminasi)," Shamsi menambahkan.

Sebelum ia meninggalkan Amerika sejak Trump dilantik, di kota New York saja, sudah ada enam kasus diskriminasi yang terjadi. Meski mengaku khawatir, komunitas Muslim di Amerika masih tetap yakin bahwa semakin banyak warga Amerika yang bersimpati terhadap mereka, Wali Kota New York Bill de Blasio, misalnya.

"Dia adalah salah satu Wali Kota yang benar-benar membela semua agama, termasuk orang-orang Islam," ujar Imam Shamsi. (ase)