Berapa Jumlah Warga AS yang Hadir di Pelantikan Trump?

Presiden AS Donald Trump saat parade inaugurasi dari Gedung Capitol ke Gedung Putih.
Sumber :
  • REUTERS/Evan Vucci/Pool

VIVA.co.id – Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer menyebut, Presiden Donald John Trump selalu berkata jujur dan tidak pernah memutarbalikkan fakta.

Pernyataan ini disampaikannya, saat mengadakan jumpa pers pertama di Gedung Putih, terkait pemberitaan media massa tentang jumlah undangan yang hadir dalam pelantikan taipan properti itu.

Mengutip situs CNBC, Selasa 24 Januari 2017, Spencer mengungkapkan, media massa seharusnya dapat memberikan kesempatan yang sama kepada Presiden Trump untuk mengoreksi pemberitaan yang dianggap salah.

Dua hari sebelumnya, Spencer dikritik, karena mengklaim media tertentu melakukan kesalahan dalam menghitung jumlah orang yang datang di pelantikan Trump, pada Jumat pekan lalu.

"Saya percaya, kalau kami (pemerintah AS) harus jujur kepada warga Amerika. Terkadang, kami boleh tidak setuju pada sebuah kenyataan. Kami tak pernah berniat untuk membohongi kalian," ujar Spencer.

Menurutnya, ada hal-hal tertentu yang mungkin dilewatkan dan tidak begitu saja bisa dimengerti. Namun, Spencer menegaskan bahwa Trump tidak pernah berniat untuk membohongi warga AS.

Sebelumnya, banyak netizen yang mengunggah foto-foto pelantikan Presiden Trump ke media sosial. Mereka membandingkan foto tersebut dengan foto saat pelantikan mantan Presiden Barack Obama pada 2009.

Terbesar di dunia

Foto tersebut menjadi viral di dunia maya, karena memperlihatkan jumlah masyarakat yang hadir di pelantikan Presiden Trump sangat berbanding terbalik dengan era Obama.

Mengetahui pemberitaan tersebut, Spencer marah besar dan kesal, karena media selalu memojokkan Trump. Ia mengklaim, jumlah warga yang menyaksikan prosesi pelantikan Presiden Trump adalah yang terbesar sepanjang sejarah pelantikan presiden di dunia.

"Jumlah ini, merupakan terbesar dalam sebuah sejarah pelantikan presiden. Baik secara pribadi maupun seluruh dunia," klaim Spencer.

Ia juga mengingatkan, jika media mengetahui angka-angka jaringan streaming, Facebook, dan YouTube, serta segala sesuatu yang disiarkan langsung lewat streaming dan mereka memiliki informasi di sana, menurut Spencer, tidak akan ada pertanyaan tentang jumlah saksi mata terbesar yang hadir dalam pelantikan Trump.

"Ada kalanya, ketika kalian melakukan kesalahan saat mengunggah sesuatu ke Twitter, atau menulis sebuah cerita dan kalian melakukan koreksi. Ini bukan berarti, Anda sengaja menipu pembaca dan orang-orang Amerika, bukan?" paparnya.

Spencer menambahkan, dirinya hanya ingin mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi. "Jika kami melakukan sebuah kesalahan, saya akan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya," tutur dia. (asp)