Kereta Tergelincir, Puluhan Penumpang Tewas di India
- Reuters
VIVA.co.id – Kereta ekspres di India bagian timur tergelincir keluar dari rel, pada Sabtu malam waktu setempat. Insiden ini menewaskan 39 orang, sedangkan 50 lainnya terluka. Kereta itu berangkat dari Jagdalpur menuju Bhubaneswar Orissa.
Menurut kantor berita Reuters, tujuh gerbong kereta Hirakhand Express keluar dari trek Sabtu malam pukul 23.00 waktu setempat pada 21 Januari 2017, setelah melintasi jalur paralel kereta barang.
Petugas penyelamat berusaha memotong dan membuka gerbong keesokan harinya pada Minggu pagi 22 Januari 2017 di dekat stasiun kereta api Kuneru, di distrik Vizianagaram negara bagian Andhra Pradesh India Selatan.
"36 orang tewas sejauh ini 19 orang sudah teridentifikasi," ujar JP Mshra, pejabat dari East Coast Railway. Dia menambahkan bahwa masih banyak orang yang terjebak di dalam rel yang masih terbalik itu.
Anil Kumar Saxena, juru bicara kereta api nasional mengatakan bahwa berdasarkan investigasi awal ada kemungkinan sabotase trek dari pemberontak Maois yang aktif pada area tersebut.
"Ada beberapa dugaan (sabotase) karena dua kereta lainnya telah menyeberang lancar menggunakan trek yang sama sebelumnya di malam hari," ujar Anil.
Pihak kepolisian Odisha, daerah tempat kereta tergelincir tersebut menyatakan tidak ada keterlibatan antara pemberontak Maoist yang dikenal dengan Naxal pada kecelakaan tersebut.
"Kami benar-benar menolak setiap kemungkinan keterlibatan Maois pada kecelakaan ini. Kuneru bukan daerah kekuasaan Naxal," ujar seorang perwira intelijen senior tak dikenal seperti dikutip oleh Press Trust of India.
Sistem Buruk
Sistem kereta api India adalah terbesar ketiga di dunia, namun sangat terhambat oleh kurangnya sinyal dan sistem komunikasi modern. Selain itu, sistem kereta api India memilki predikat pemeliharaan jalur dan peralatan yang buruk.
Sementara itu, diketahui persinyalan yang digunakan di beberapa tempat juga belum maksimal sehingga meningkatkan risiko kesalahan manusia.
Seperti dilansir dari laman Aljazeera, pada bulan November tahun lalu, 146 orang tewas ketika sebuah kereta penumpang tergelincir dekat kota Kanpur, di Uttar Pradesh. Diketahui, kecelakaan kereta api mematikan di negara tersebut setidaknya terjadi berturut-turut selama lima tahun belakangan.
Menurut sebuah laporan pemerintah pada tahun 2012, sekitar 15.000 orang tewas setiap tahun dalam kecelakaan kereta api. Yang terburuk terjadi pada tahun 1981, ketika kereta api jatuh ke Sungai Bagmati di India utara, menewaskan hampir 800 orang.
Narendra Modi, Perdana Menteri India, berjanji tahun lalu untuk berinvestasi $ 137bn selama lima tahun ke depan untuk memodernisasi jaringan kereta api, yang digunakan oleh sekitar 23 juta penumpang per hari.
Dalam pesan di Twitter pada hari Minggu, Modi menyatakan belasungkawa bagi mereka tewas dalam kecelakaan terbaru dan mengatakan bahwa kementerian kereta api sedang memantau situasi dengan seksama. (ren)