Obama Bikin Surat Cinta untuk Rakyat AS Jelang Pensiun

Presiden AS, Barack Obama, saat menyampaikan pidato perpisahan di Chicago.
Sumber :
  • REUTERS/John Gress

VIVA.co.id – Menjelang detik-detik terakhir masa kepemimpinannya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuliskan sepucuk surat cinta yang ditujukan kepada warga negara AS, Kamis, 19 Januari 2017.

Seperti dikutip stasiun berita NBC News, Obama menyatakan rasa sayangnya kepada Amerika dan menuliskan: "Kau membuatku menjadi Presiden (AS) yang lebih baik, dan kau membuatku menjadi orang yang lebih baik."

Obama akan meninggalkan kantor pada hari Jumat, 20 Januari 2017 waktu setempat, setelah delapan tahun tinggal di Gedung Putih. Mahkota kepresidenannya akan diserahkan kepada pebisnis Donald Trump, yang menang Pemilu 2016 atas Hillary Clinton.

Memasuki hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, Obama menjadi tuan rumah pesta perpisahannya di Chicago dan menggelar konferensi pers terakhirnya di West Wing. "Pada intinya, saya pikir kita akan baik-baik saja," ungkap Obama saat menyampaikan pidato perpisahannya pekan lalu.

Obama juga menulis sebuah surat terbuka yang dipublikasikan di Medium. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun para presiden AS agar menyampaikan pesan terakhirnya melalui surat resmi pribadi.

"Tapi sebelum saya meninggalkan catatan untuk presiden ke-45 kita, saya ingin menyampaikan terima kasih saya. Adalah sebuah kehormatan bagi saya dapat menjadi presiden ke-44 kalian. Karena semua yang telah saya pelajari sewaktu saya menjadi presiden adalah pembelajaran dari kalian," tulis Obama.

Presiden Obama sempat menyinggung beberapa peristiwa menakjubkan yang ia saksikan dengan mata kepala sendiri saat menjadi pemimpin dunia, termasuk mencari "petunjuk" di gereja Charleston, Carolina Selatan, setelah penembakan massal, serta dapat menyaksikan kebahagiaan warganya atas legalisasi pernikahan gay.

Surat itu kelayangkan pada hari yang sama ketika Obama menulis kepada Kongres dan Senat Presiden tentang Guantanamo, di mana dia mengatakan 41 tahanan masih dipenjara di sana meski harapan mereka harus pupus sebelum akhir pemerintahannya. "Guantanamo bertentangan dengan nilai-nilai kami dan merusak keteguhan kami di dunia dan membutuhkan waktu lama untuk mengakhirinya dalam sejarah Amerika," tulisnya.

Obama tidak menuliskan ungkapan undur dirinya sebagai presiden dalam surat terbukanya. Sebaliknya, ia meminta masyarakat untuk terus mengambil bagian, bukan hanya sejak pemilu, tetapi seumur hidup mereka. "Dan ketika progres tampak melambat, ingatlah: Amerika bukanlah proyek milik seseorang. Satu kata terkuat dalam demokrasi kita adalah ' Kami. Kamilah rakyat. Kami harus mengatasinya. Yes, we can!" tulisnya sebagai penutup. (ren)