Qatar Tertarik Beli Senjata dari Indonesia
- VIVA.co.id/KBRI Doha
VIVA.co.id – Delegasi Angkatan Bersenjata Qatar akan mengunjungi Indonesia guna meningkatkan hubungan pertahanan, khususnya mempelajari sistem persenjataan strategis. Mereka juga akan mengunjungi industri peralatan militer seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, serta PT PAL.
Inisiatif ini datang usai pertemuan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehab,i dengan Kepala Pusat Studi Strategis Angkatan Bersenjata Qatar, Brigadir Jenderal Hamad Mohammed Al Marri, pada Kamis.
Hamad mengatakan Qatar berupaya meningkatkan hubungan pertahanan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, salah satunya Indonesia. Dubes Basri menjelaskan perkembangan produk militer yang dihasilkan oleh PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT PAL yang telah diekpor ke berbagai negara, khususnya kawasan ASEAN dan Afrika.
"Ia (Hamad) juga berjanji akan menghadiri pameran industri pertahanan terbesar, Indo-Defence 2017, yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut dan ruang angkasa," kata Dubes Basri, melalui keterangan persnya, Kamis 19 Januari 2017.
Tak hanya itu, Hamad juga mengundang Dubes Basri untuk menghadiri Konferensi Pertahanan dan Keamanan di Doha, Qatar, pada 5-6 Maret 2017, dan berjanji akan mempertemukan mantan anggota DPR tersebut dengan Menteri Pertahanan Qatar, Khalid Bin Mohammed Al Attiyah.
Berdasarkan data dari KBRI Doha, saat ini Qatar mengimpor berbagai produk pakaian militer untuk tiga matra dari PT Sritex Indonesia.
Sementara, dalam beberapa tahun terakhir, selain mengimpor berbagai produk alutsista dari negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang seperti Pakistan dan Turki.
Kawasan Timur Tengah mengimpor peralatan militer besar-besaran sekitar US$150 miliar dalam satu dekade terakhir.
Qatar juga sedang melakukan diversifikasi pembelian alutsista dari mancanegara. Hal ini tentunya membuka peluang bagi produk militer Indonesia untuk bersaing dengan produk-produk negara lainnya. (ren)