Tiongkok: Rencana Trump Atas Laut China Selatan Picu Perang

Foto terbaru soal pembangunan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Amerika Serikat bisa memicu perang skala besar dengan China jika mencoba memblokade pulau buatan di wilayah Laut China Selatan. Media pemerintah China menyebutkan jika tindakan tersebut benar-benar terjadi, maka kedua negara harus bersiap menghadapi bentrokan militer.

China beberapa waktu terakhir secara kontroversi telah membangun benteng dan pulau-pulau buatan di Laut China Selatan. Rex Tillerson, calon menteri luar negeri AS di bawah kabinet Trump menegaskan ia tak akan membiarkan China mengakses pulau-pulau tersebut.

Tillerson tidak menyebutkan bagaimana AS akan memblokir akses terhadap pulau buatan, namun para ahli memperkirakan itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan militer. Tillerson mengibaratkan pembangunan pulau buatan China seperti kasus pencaplokan Rusia atas Krimea

"China memiliki tekad kuat dan kekuatan untuk memastikan bahwa gerombolan Amerika tidak akan berhasil melakukan hal itu, kecuali Washington berencana untuk mengobarkan perang berskala besar di Laut China Selatan. Pendekatan atau tindakan lain yang digunakan untuk menghalangi akses China ke pulau adalah suatu tindakan bodoh," tulis sebuah editorial di Global Times, sebuah surat kabar Komunis China, seperti dikutip The Guardian, Jumat, 13 Januari 2017.

Di bawah kepemimpinan Obama, AS berusaha  bersikap netral dan tidak ikut campur dalam kepemilikan apapun. AS melakukannya dengan melakukan pelayaran militer di sekitaran perairan LCS, di bawah peraturan kebebasan navigasi.

"Jika kebijakan ini menjadi lebih konfrontatif, termasuk menolak akses China untuk masuk ke pulau-pulau itu, maka ini akan semakin menghancurkan hubungan China dan Amerika Serikat," tulis surat kabar China Daily.

Pejabat China menanggapi hal ini dengan santai. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan hubungan China dan AS didasarkan pada prinsip non-konfrontasi, non-konflik dan hubungan saling menguntungkan.

Pada Desember lalu, Trump mengeluarkan komentar dan menuduh Beijing tengah membangun sebuah benteng besar di tengah Laut China Selatan, yang seharusnya tidak dilakukan.

Menurut seorang petugas, "Sistem ini tidak hanya akan menangkap nomor registrasi kendaraan tetapi juga menggali rincian pemilik dari database dan menemukan tempat yang tepat dari pelanggaran dengan koordinat lintang dan bujur."