Amazon Dikomplain Gara-gara Jual Keset Bendera India

Bendera India.
Sumber :
  • Patrica.com

VIVA.co.id –  Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj mengkritik situs jual beli online Amazon setelah situs itu menjual keset bergambar bendera India di halaman website-nya. Ia menuntut pengelola website asal Kanada itu meminta maaf tanpa syarat.

Melalui akun Twitternya, @Sushmaswaraj, Menlu India itu mewajibkan pihak Amazon meminta maaf tanpa syarat dan menyingkirkan obyek jualan yang menurutnya sangat "mengganggu" tersebut. Jika pihak Amazon menolak melakukannya, maka ia mengancam akan membatalkan seluruh visa semua pekerja Amazon dan tak akan mengeluarkan visa lagi untuk mereka.

Pihak Amazon mengatakan mereka sudah menyingkirkan gambar keset tersebut dari website Amazon.

Melalui serangkaian kalimat yang ia unggah di Twitter, Menlu Swaraj meminta agar Komisi Tinggi India di Kanada mengambil tindakan pada Amazon atas isu tersebut. "Pihak Amazon harus meminta maaf tanpa syarat. Mereka harus menyingkirkan semua produk yang menyertakan gambar bendera nasional India sesegera mungkin," ujarnya seperti diberitakan oleh BBC, 12 Januari 2017.

"Jika mereka (Amazon) tak segera menyelesaikan sebagaimana mestinya, kami tak akan lagi mengeluarkan visa India untuk seluruh pekerja Amazon, dan kami juga akan membatalkan visa yang sudah dikeluarkan," ujarnnya.

Keset yang dijual oleh pihak ketiga itu digambarkan sebagai keset yang bisa dipesan sesuai permintaan. Keset tersebut juga bisa dicuci mesin dan bisa ditempatkan indoor atau outdoor. "Tapi produk itu sudah kami tarik dari website Amazon," ujar seorang juru bicara Amazon menjawab pertanyaan BBC, melalui email.

Amazon menjual keset bergambar bendera beberapa negara, namun bagi India hal itu adalah penghinanaan terhadap bendera negara yang bisa diproses ke jalur hukum dengan sanksi denda atau penjara.

Juni lalu, Amazon juga menjual keset dengan gambar Dewa India. Kasus itu juga menjadi ramai dan menuai protes keras. Kerusuhan itu terjadi setelah Flipkart, situs jual beli terbesar di India, terlibat perang dengan Amazon soal wilayah penjualan.