Presiden Ghana Dituding Plagiat
- Reuters/Luc Gnago
VIVA.co.id – Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo menuai protes dari masyarakat setelah pidato pelantikannya pada Minggu, 8 Januari 2017 diduga menjiplak kutipan dari pidato mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan George W. Bush.
Protes keras yang membanjiri media sosial nasional itu memadamkan gempita kemenangan mantan pemimpin oposisi, yang meraih kemenangan pada Desember lalu, setelah dua kali mengalami kekalahan pada pemilu presiden sebelumnya.
Insiden ini membuat malu New Patriotic Party, partai pengusung Akufo-Addo, yang pada masa kampanye membanggakan diri atas kompetensi profesional dan kepemimpinannya. Partai ini menjanjikan penciptaan lapangan kerja, memerangi kemiskinan, mempromosikan bisnis, dan memulihkan Ghana dari statusnya sebagai salah satu perekonomian paling dinamis di Afrika.
"Insiden semacam ini menjadi peringatan bagi transisi pemerintahan oposisi. Saya yakin Akufo-Addo akan lebih berhati-hati di masa depan," kata ahli jajak pendapat dan penulis Ben Ephson, dilansir Reuters, Senin, 9 Januari 2017.
Direktur Komunikasi Kepresidenan Ghana, Eugene Arhin melalui akun Facebook menyampaikan permintaan maaf dan mengatakan telah melakukan pengawasan secara lengkap dan tidak ada unsur kesengajaan dalam pidato tersebut. Ia mencatat bahwa pidato berisi empat kutipan itu asli.
Kritik terhadap Akufo-Addo difokuskan pada dua kalimat dalam pidato. "Saya tidak ingin Anda menjadi seorang warga negara penonton, melainkan warga negara yang bertanggung jawab membangun masyarakat dan bangsa kita," katanya.
"Meski menghadapi tantangan yang menakutkan, tetapi kita memiliki kekuatan. Kepada seluruh Ghana yang mungkin hidup di bawah kegelisahan, yang terus mencari dan berharap, ini adalah tugas kami dan menjadi visi kepemimpinan kami menuju kesejahteraan, sesuai kehendak orang-orang yang hidup sebelum kami," ujarnya.
Baris pertama dalam pidato tersebut hampir cocok dengan salah satu pidato pelantikan Bush pada 2001. Sementara itu, kalimat kedua sama persis dengan pidato Clinton pada 1993, hanya nama negara yang berubah.