Pencarian Pesawat MH370 Bakal Dihentikan
- Tuoitre.vn
VIVA.co.id – Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, mengumumkan pencarian bangkai pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 akan diakhiri dalam dua pekan ini. Pengumuman ini disampaikannya pada Jumat, 6 Januari 2017.
"Kami berada di putaran final dalam dua minggu ini. Kami berharap dapat menemukan pesawat (bangkai),” ujar Lai seperti dikutip Emirates 24/7, Minggu, 8 Januari 2017.
Namun, untuk tepatnya tanggal pencarian terakhir, tidak disebutkan oleh Lai. Sebelumnya pihak berwenang telah menyampaikan pencarian akan berakhir awal tahun ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Lai setelah mengumumkan hasil upaya pencarian MH370 yang telah dilakukan dengan menyisir kawasan seluas 120 ribu kilometer persegi (46,330 mil persegi). Dimulai dari dasar laut dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), bawah laut, dan peralatan sonar yang dikerahkan dari kapal-kapal khusus.
Biro Keselamatan Transportasi Australia atau Australian Transport Safety Bureau (ATSB) melaporkan, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menukik tajam ke Samudera Hindia tanpa bisa dikendalikan lantaran kehabisan bahan bakar. Pesawat jenis Boeing 777 itu menghilang saat terbang ke Beijing, China, dari Kuala Lumpur, Malaysia, yang mengangkut 239 penumpang, pada 8 Maret 2014 silam.
Dalam laporannya, ATSB menyebut bagian sirip sayap pesawat berada pada posisi 'tidak meluncur' ketika menabrak permukaan laut. Hal ini menimbulkan keraguan lebih lanjut pada teori yang didukung oleh beberapa analis bahwa ada yang mengendalikan secara sengaja agar pesawat menukik dan menghunjam samudera.
Direktur Pencarian ATSB, Peter Foley, mengatakan, di antara lebih dari 20 potong puing pesawat, pihaknya memusatkan perhatian pada bagian kanan sirip pesawat. "Itu mungkin (MH370) dalam posisi pendek. Artinya, pesawat itu tidak diarahkan untuk mendarat. Tapi, Anda bisa menarik kesimpulan sendiri, apakah ada seseorang yang mengendalikan atau tidak," kata Foley seperti dikutip Reuters, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menginformasikan perkembangan akhir dari skenario penerbangan yang sedang dipertimbangkan oleh tim pencari. Pihak berwenang pun akhirnya menganggap pesawat tidak menerima kabar terakhir, dan mempercayai bahwa pilot menekan tombol otomatis (autopilot) ketika kehabisan bahan bakar.
Laporan tersebut dirilis ketika tim penerbangan internasional dan ahli komunikasi berkumpul di Canberra, Australia, untuk membahas perkembangan terbaru dari proses pencarian.