Akhir Drama Penyanderaan Singkat di Pesawat Libya

Dibajak, pesawat Afriqiyah Airways A320 mendarat darurat di Bandara Malta.
Sumber :
  • REUTERS/Darrin Zamit-Lupi

VIVA.co.id – Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, mengatakan bahwa dua orang pembajak maskapai penerbangan Afriqiyah milik Libya telah menyerah dan langsung diamankan oleh Pasukan Khusus Malta.

Muscat, dalam cuitan di Twitter-nya seperti dikutip situs Sputniknews, Jumat, 23 Desember 2016, melaporkan bahwa terlihat salah satu pembajak yang dicurigai diborgol serta dikawal oleh Pasukan Khusus dan Dinas Keamanan Dalam Negeri Malta.

"Para pembajak telah menyerah. Mereka saat ini sudah diamankan ke dalam mobil tahanan," katanya. Sementara itu, 93 penumpang termasuk tujuh awak pesawat 10 orang asing di dalamnya, selamat tanpa mengalami luka apa pun.

Sebelumnya dilaporkan pembajak telah membebaskan 25 penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak. Pesawat berjenis A320 ini sejatinya hanya melakukan rute penerbangan lokal, yaitu dari Sabha di Libya selatan menuju Tripoli.

Saat dibajak, pesawat lalu dialihkan ke Malta. Para pembajak ini mengaku sebagai anggota milisi Al Fatah Al Gadida, pendukung Moammar Ghadafi, presiden Libya terguling pada 2011. Mereka mengancam akan meledakkan pesawat dengan granat.

Mereka juga menuntut pembebasan anak pemimpin lama Libya, Moammar Gaddafi, dari penjara, dan menuntut negara Eropa untuk memberikan mereka tempat tinggal.