Obama Coba Halangi Trump Buat Daftar Identitas Muslim

Ekspresi Obama dan Trump ketika mereka bertemu di Gedung Putih.
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencoba mengambil tindakan tegas dalam mencegah Donald Trump membangun sistem registrasi khusus umat Muslim yang akan memasuki ke negaranya.

Langkah tegas yang dimaksud Obama adalah merampungkan National Security Entry-Exit Registration System (NSEERS) yang sempat terbengkalai. Menurutnya, setelah sistem tersebut rampung maka akan berfungsi sebagai monitor orang-orang yang masuk ke AS.

Termasuk asal-muasal negara mereka khususnya negara dengan kelompok teroris aktif. "Saya telah mengambil beberapa langkah untuk mengamankan warisan program dan membuat Trump mengalami kesulitan untuk memenuhi beberapa kebijakannya yang kontroversial," kata Obama, seperti dikutip situs Independent, Jumat, 23 Desember 2016.

Selain itu, ia juga menjamin pendanaan federal bagi klinik aborsi dalam menanggapi janji Trump yang akan mengeluarkan kebijakan antiaborsi serta memperkenalkan larangan pengeboran minyak di Kutub Utara dan sebagian wilayah Atlantik.

Seperti diketahui, sepanjang kampanye, pengusaha real estate kakap itu berjanji untuk memberlakukan larangan bagi semua umat Islam yang masuk ke AS.

"Kaliah tahu rencana saya selama ini telah saya tepati. Semuanya terbukti benar. 100 Persen akan saya lakukan," ungkapnya, dengan singkat. Namun kemudian, Trump mengubahnya dan menyatakan kebijakannya ini hanya berlaku untuk orang yang berasal dari negara terorisme.