Rumania Bakal Punya Perdana Menteri Muslimah

Sevil Shhaideh, calon Perdana Menteri Rumania yang ditolak.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Partai terbesar di Rumania, Partai Sosial Demokrat, mencalonkan seorang muslimah untuk menjadi perdana menteri negara itu pada Rabu, 22 Desember 2016. Ia adalah Sevil Shhaideh, tokoh yang kurang dikenali dan menjabat menteri Pembangunan Daerah selama enam bulan dalam pemerintahan terakhir yang dipimpin Sosial Demokrat.

Jika disetujui presiden dan parlemen, ia akan menjadi muslim dan wanita pertama yang menjabat sebagai perdana menteri.

Partai Sosial Demokrat mencetak kemenangan gemilang dalam pemilihan umum pada 11 Desember 2016, dengan memenangi lebih 45 persen suara. Bersama koalisinya yang lebih kecil, Aliansi Liberal dan Demokrat, mereka memegang mayoritas kursi di parlemen.

"Ini adalah pilihan yang mengejutkan,” ujar seorang profesor ilmu politik di Babes-Bolyai University di Cluj, Sergiu Miscoiu, seperti dikutip New York Times. “Masyarakat pasti mengira jabatan ini akan diisi oleh seseorang yang bisa dikendalikan Dragnea (pemimpin Sosial Demokrat) dan telah berpengalaman di partai, bukan pendatang baru.”

“Memilih Shhaideh menunjukkan bahwa Liviu Dragnea akan mengontrol pemerintah tanpa mengambil tanggung jawab langsung. Shhaideh tidak memiliki noda, sehingga Iohannis (presiden Rumania) tidak memiliki alasan untuk menolak dia," ujar Miscoiu.

Biasanya, pemimpin dari partai terbesar di Rumania akan ditunjuk oleh presiden untuk menjadi perdana menteri. Namun, pemimpin Partai Sosial Demokrat, Liviu Dragnea, saat ini tengah tersangkut masalah hukum.

Biasanya, pemimpin dari partai terbesar di Rumania ditunjuk oleh Presiden untuk menjadi Perdana Menteri. Namun, pemimpin Partai Sosial Demokrat, Liviu Dragnea, sedang tersangkut masalah hukum.

Dragnea dihukum karena diduga melakukan kecurangan dalam pemilu. Ia dihukum percobaan selama dua tahun pada April lalu. Presiden Klaus Iohannis mengatakan, perdana menteri Rumania selanjutnya harus terbebas dari jeratan pidana dan penyelidikan kasus. Partai Sosial Demokrat kemudian memilih Sevil Shhaideh (52 tahun).

Menurut Profesor Miscoiu, pilihan Shhaideh mungkin juga untuk menangkis tuduhan ortodoksisme dan nasionalisme selama kampanye Partai Sosial Demokrat. "Partai Sosial Demokrat seolah berkata secara implisit: Anda menuduh kami sebagai nasionalis dan ortodoksis? Lihat apa yang kami lakukan, tidakkah Anda menyukainya?" kata Miscoiu.

Pencalonan Shhaideh juga membuat banyak pengamat terkejut. "Kami telah melihat banyak nama yang diajukan pada hari-hari terakhir, tapi namanya tidak di antara mereka," kata Paul Ivan, seorang analis kebijakan senior di Pusat Kebijakan Eropa di Brussels, yang juga seorang mantan diplomat Rumania.

Menurut dia, Shhaideh lebih sering dianggap sebagai seorang manajer daripada politikus. Dia adalah seorang ekonom yang telah bekerja di pemerintahan lokal dan regional selama bertahun-tahun.

"Dia dipandang sebagai seorang teknokrat. Dia seorang ekonom yang telah bekerja di pemerintahan lokal dan regional selama bertahun-tahun,” kata Ivan.

Shhaideh telah menghabiskan sebagian besar kariernya di Pelabuhan Constanta, Laut Hitam, bukan di ibu kota Bucharest. Namun, dia terlihat memiliki hubungan yang dekat dengan Dragnea.

Shhaideh pernah bekerja sebagai sekretaris di Kementerian Pembangunan Daerah saat Dragnea menjabat sebagai menteri. Shhaideh kemudian menggantikan posisi itu ketika Dragnea mengundurkan diri pada 2015.

Perempuan muslim sangat jarang mendapat kepercayaan menjabat sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan di Eropa. Wanita-wanita muslim Eropa yang memiliki jabatan tinggi biasanya tinggal di negara mayoritas muslim, seperti Tansu Ciller yang menjadi perdana menteri Turki pada 1990-an, dan Atifete Jahjaga yang menjadi presiden Kosovo pada 2011-2016.

Sebaliknya, lebih dari 80 persen penduduk Rumania beragama Kristen Ortodoks. Hanya kurang dari satu persen yang beragama Islam.