ASEAN Diminta Saling Peduli Isu Kemanusiaan

Demonstrasi Save Rohingya di depan Kedubes Myanmar di Jakarta pada 24 November 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Mantan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN harus menunjukkan kepedulian mengenai perkembangan di berbagai negara. Kepedulian ini terutama dalam hal kekerasan yang terjadi atas etnis Rohingya di Myanmar.

"Negara-negara tetangga yang memiliki kepedulian mengenai apa yang terjadi bukan untuk menggurui, tetapi dalam semangat yang betul-betul ingin membantu upaya penyelesaian terkait konflik di Rakhine State," kata Marty kepada di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 6 Desember 2016.

Menurut Marty, semangat antarnegara tetangga ini perlu dikembangkan untuk mewujudkan ASEAN sebagai komunitas bersama. Pemerintah Indonesia pun terus menunjukkan konsistensinya, dengan pendekatan secara mendalam dengan pemerintah Myanmar, untuk mengetahui situasi terkini di Rakhine State.

Seperti diketahui, malam ini Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan bertemu dengan State Counselor Myanmar, Aung San Suu Kyi untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan yang terjadi terhadap etnis Rohingnya di negara bagian barat Myanmar tersebut.

"Saya akan bertemu dengan Daw Aung San Suu Kyi di Naypyidaw, Myanmar, untuk membahas perkembangan di Rakhine State. Pertemuan ini merupakan rangkaian upaya intensif yang dilakukan melalui diplomasi Indonesia untuk membantu penyelesaian masalah di Rakhine State," kata Retno melalui keterangan tertulisnya.

Mesin diplomasi Indonesia tidak pernah berhenti bekerja, mencermati buruknya situasi keamanan dan jatuhnya korban di Rakhine. Komunikasi intensif terus dilakukan dengan Pemerintah Myanmar, baik degan Naypyidaw maupun melalui dubes Myanmar di Jakarta.

Berbagai pertemuan juga dilakukan oleh menlu dan wamenlu RI dengan organisasi masyarakat, terutama ormas Islam Indonesia dalam rangka meminta masukan. Komunikasi dengan berbagai NGO internasional juga terus dilakukan.