Korut Diduga Bangun Terowongan untuk Serang Korsel

Terowongan di perbatasan Korea yang diduga dibangun oleh Korea Utara.
Sumber :
  • Express

VIVA.co.id – Pemerintah Korea Selatan mengungkapkan penemuan sebuah terowongan di perbatasan. Konon terowongan ini mampu memindahkan 30.000 tentara hanya dalam waktu satu jam.

Sejauh ini pemerintah Korea Selatan telah menemukan empat terowongan. Namun, mereka yakin, masih ada sekitar 16 terowongan lagi yang belum ditemukan. Terowongan itu diduga bisa berada di mana saja di wilayah perbatasan sepanjang 250 kilometer.

Penemuan itu memicu kekhawatiran bahwa ada rencana tersembunyi dari Korea Utara untuk memimpin serangan ke Korea Selatan. Apalagi, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak pernah merahasiakan keinginannya untuk melakukan invasi ke Korea Selatan.

Terowongan pertama ditemukan pada November 1974, ketika seorang anggota militer Korea Selatan sedang melakukan patroli dan melihat adanya uap yang muncul dari dalam tanah. Ia lalu memutuskan untuk melakukan investigasi.

Terowongan kedua ditemukan pada Oktober 1978, setelah ada indikasi dari pembelot Korea Utara Kim Bu-seong. Tentara lalu menggali, dan menemukan sekitar seratus lubang bor dan mengisinya dengan air. Cara ini berhasil membuat mereka menemukan lokasinya. 

Terowongan tersebut hanya memiliki lebar dua meter dan tinggi dua meter. Panjangnya mencapai 1,6 kilometer dan berada sekitar 73 meter di bawah permukaan tanah. Diyakini, butuh waktu selama enam tahun untuk membangun terowongan, tanpa ventilasi dan minim dukungan.

Diberitakan oleh Mirror, Senin 5 Desember 2016, Korea Selatan telah memblokir terowongan tersebut menggunakan beton. Tak boleh ada pemotretan dan video di sekitar area. Terowongan lainnya dikabarkan memiliki listrik, area tidur, gudang penyimpanan senjata, bahkan rel kereta api.

Seorang penjaga perbatasan Korea Selatan mengatakan kepada The Daily Star, Selasa 6 Desember 2016. "Meskipun Pyongyang tidak mengakui bersalah, sejumlah hal membuktikan bahwa terowongan ini memang digali oleh mereka."

Ia lalu menyebutkan bukti. "Pertama, terowongan sedikit menurun ke sisi utara, yang berarti bahwa air di dalam terowongan secara otomatis mengalir ke Korea Utara. Terowongan ini  juga dioleskan debu batu bara di sekitar untuk menyamarkan terowongan sebagai tambang batu bara yang ditinggalkan, tapi daerah ini hanya terdiri atas granit. Dan Faktor terakhir adalah arah lubang dinamit ditemukan di dalam terowongan. Setiap lubang dibor ke arah selatan," ujarnya.
 
"Terowongan seperti ini harusnya mampu mengangkut satu divisi infanteri dalam satu jam," dia menegaskan.