Presiden Batal Mundur, Ratusan Ribu Warga Korsel Demo
- Reuters/Kim Hong-ji
VIVA.co.id – Ratusan ribu warga Korea Selatan kembali turun ke jalan-jalan di pusat kota Seoul, Sabtu, 3 Desember 2016. Ini adalah unjuk rasa besar yang keenam kalinya menuntut mundurnya Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.
Diberitakan oleh Korea Herald, 3 Desember 2016, hingga pukul 20.00 waktu setempat, sekitar 1,5 juta demonstran tumpah ruah di jalan-jalan utama yang menghubungkan Balai Kota dan Gwanghwamun Square menuju Gyeongbok Palace di pusat kota Seoul. Menurut penyelenggara, jutaan orang itu datang untuk menyalakan lilin dengan tujuan menguatkan tekanan pada Park untuk segera mundur.
Massa mulai berbaris menuju kantor presiden sejak pukul 19.30 waktu setempat. Massa datang dari beberapa lokasi. Aksi besar ini kembali terjadi karena marah mendengar pidato Park Geun-hye yang disiarkan televisi tentang kegagalan Majelis untuk mengadakan pemungutan suara mengenai impeachment-nya.
Dalam demo damai tersebut, masyarakat meneriakkan "Park Geun-hye, segera mundur. Ini adalah tuntutan masyarakat," dan "Tangkap Park Geun-hye."
"Presiden Park menunda mengundurkan diri, meninggalkan keputusan presiden sendiri sampai ke parlemen," ujar seorang peserta demo, Kim Seong-ju, 27 tahun, kepada The Korea Herald di Gwanghwamun Square.
"Dengan begitu, dia memicu pertikaian di Majelis Nasional. Kami (masyarakat) tidak memiliki pilihan kecuali untuk menggulingkan presiden diri kita sendiri," ujarnya menegaskan.
Pada hari Selasa, 29 November 2016, Park mengeluarkan permintaan maaf untuk ketiga kalinya tetapi menolak untuk segera mundur. Saat itu ia mengatakan akan menyerahkan nasibnya kepada Majelis Nasional untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia harus meninggalkan posnya.
"Saya pikir pidato televisi ketiga Park adalah taktik politik yang canggih. Sekarang, kemarahan publik, yang diarahkan pada President Park dan kepercayaan nya Choi Soon-sil, menyebar ke Majelis Nasional," kata peserta aksi yang lain, Seo Young-soo.
Ini adalah minggu keenam protes besar terhadap Presiden Korea Selatan. Protes dipicu oleh beredarnya kabar bagaimana teman lama Park Geun-hye, Choi Soon-sil, diduga telah ikut campur dalam urusan negara. Ia diduga menekan perusahaan agar menyumbangkan dana untuk yayasan yang ia kontrol, dan digunakan untuk kepentingan pribadinya.