Perusahaan-perusahaan Dagang RI Tergolong Sukses di ASEAN

Para pemimpin negara ASEAN dalam KTT di Laos, 6-8 September 2016.
Sumber :
  • Biro Kepresidenan RI

VIVA.co.id – Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN dari Kementerian Luar  Negeri RI, Jose Antonio Morato Tavares, mengungkapkan Indonesia terbilang salah satu negara tersukses yang memiliki perusahaan-perusahaan dagang di kawasan ASEAN.

Daya saing perusahaan tersebut bisa dikatakan memiliki taraf tinggi. Karena pada kenyataannya, kata Jose, pihaknya mencatat ada sekitar 720 perusahaan Indonesia yang masuk ke pasar ASEAN. Namun, jumlah tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mengkhawatirkan adanya daya saing kuat dari negara-negara sahabat.

"Saya kira cukup banyak (jumlah perusahaan tersebut) dan kalau best practice dilanjutkan, orang lain harus khawatir dengan daya saing kita. Kita negara besar, potensinya besar, tapi sering merasa ketakutan dan khawatir berlebih terkait daya saing," ujar Dirjen Jose seusai menghadiri acara di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, 1 Desember 2016.

"Saya pikir yang terpenting adalah kita melakukan PR (pekerjaan rumah) kita dengan sebaik-baiknya," lanjut mantan duta besar Indonesia untuk Selandia Baru ini. Jose mengatakan, kini yang sedang diupayakan pemerintah Indonesia adalah pemberantasan kendala penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Lembaga-lembaga pendidikan, kata Jose, harus benar-benar mampu mengajarkan bahasa asing terhadap masyarakat Indonesia sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga memasuki perguruan tinggi negeri.

"Lembaga pendidikan harus benar-benar mengajarakan bahasa Inggris terhadap rakyat kita sejak SD, SMP, SMA, sampai universitas. Ada pengajaran bahasa Inggris, tapi saat dipraktikan tidak bunyi (tidak ada hasil berarti). Nah, ini pasti ada yang tidak beres," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya tengah melakukan pendekatan intensif terkait kendala yang ada di masyarakat Indonesia dalam menghadapi perdagangan di tingkat ASEAN. Pendekatan itu berupa pengenalan Indonesia sebagai anggota ASEAN. Jose juga menilai kurangnya faktor pengetahuan tentang Indonesia yang merupakan salah satu anggota ASEAN dirasa bisa menghambat daya saing perekonomian Indonesia.

Menurut Joes, saat ini ada 720 perusahaan Indonesia yang tersebar di ASEAN. Data resmi perusahaan Indonesia di Kamboja terbanyak, ada 320 perusahan Indonesia di situ. Di Singapura ada 184, Malaysia 140.

(ren)