Masa Berkabung, Kuba Larang Penjualan Alkohol
- Reuters/Henry Romero
VIVA.co.id – Wafatnya mantan presiden sekaligus pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, menuai berbagai respons dari dalam negeri maupun berbagai negara di dunia. Pada hari Jumat pekan lalu, Castro wafat di usianya yang ke 90 tahun.
Sebuah pawai raksasa digelar di jalanan di Kuba. Ribuan siswa siswi mengibarkan bendera sambil meneriakkan "I am Fidel." Pemerintah Kuba memutuskan sembilan hari masa berkabung untuk menghormati kepergian ikon Perang Dingin, yang mendominasi kehidupan politik dunia selama beberapa generasi itu. Selama masa berkabung, seluruh penjualan alkohol dihentikan, bendera dikibarkan setengah tiang, pertunjukan dan konser dibatalkan.
Komentar berbeda pun diungkapkan masyarakat setempat. Banyak yang berduka dan mengenang jasa Fidel yang telah membawa banyak perubahan bagi negeri Kuba. "Tadinya kami tidak hanya miskin, tapi selalu bernasib sial. Kemudian datang Fidel yang membawa revolusi bangsa. Dia memberi saya hak kemanusiaan. Saya berutang segalanya untuk sosok Fidel," kata Rafael Urbay, salah satu warga berusia 60 tahun, seperti dilansir Al Arabiya, Senin 28 November 2016.
Di Universitas Havana, kampus tempat Fidel mengenyam pendidikan, ratusan mahasiswa berkumpul sambil membawa bendera Kuba besar sambil berteriak, "Viva Fidel, Raul Viva! "Fidel adalah sosok yang menempatkan Kuba di peta. Dia membuat paradigma Kuba kepada masyarakat dunia, khususnya masyarakat miskin dan terpinggirkan," kata salah satu mahasiswa, Raul Alejandro Palmeros.
Castro belajar hukum di Universitas Havana di akhir tahun 1940-an. Di bawah kepemimpinan Castro, konflik diplomatik dengan Amerika Serikat pecah. Kuba menjadi sekutu kuat dari Uni Soviet, dan disusul dengan Krisis Misil Kuba yang terjadi pada tahun 1962.
"Apa yang telah Fidel lakukan dengan pendidikan dan kesehatan gratis sangat menonjol di panggung dunia. Ini adalah bukti yang sangat signifikan bagi negara kami. Ini adalah warisan utama darinya," kata Rene Perez, warga berusia 78 tahun.
Meski terjadi tahun-tahun penuh perselisihan ideologi dan meningkatnya kesulitan di bawah embargo ekonomi Amerika, Kuba di bawah kepemimpinan Castro menjadi terkenal karena standar pendidikan yang tinggi dan kualitas dokter bertaraf dunia.
Kematian Fidel disampaikan oleh Raul Castro. Ia menyatakan Fidel telah meninggal pada Jumat, 26 November 2016, sekitar pukul 10.29 waktu setempat. Meski demikian, penyebab kematian tak diungkapkan.