Trump Anti Muslim Dinilai Hanya Bunga-bunga Kampanye
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump sempat membuat pernyataan kontroversial pada saat berlangsungnya kampaye pemilihan presiden, yakni melarang umat Muslim masuk ke AS.
Menurut pendiri Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, pernyataan Trump hanyalah salah satu dinamika kecil dalam kampanye pemilihan presiden AS, dan diyakini tidak terjadi setelah terpilih.
"Memang kampaye kemarin ngeri-ngeri dikit. Tapi itu hanya kembang-kembang kampaye menurut saya," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu, 12 November 2016.
Menurut Rizal, pernyataan Trump yang sempat kontraversial itu bukan murni dari pemikiran atau pun ideologinya mengingat, dia hanya orang yang berlatar belakang pembisnis. Bahkan Trump memiliki beberapa bisnis di negara Islam.
"Saya kira dia pemborong, pedagang yang sukses. Orang kaya gitu kan enggak bisa anti-antian (terhadap Islam)," katanya.
Rizal pun berharap, kepemimpinan Trump dapat membuat perubahan yang baik di Amerika dalam berbagai aspek.