Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Hannah McKay

VIVA.co.id - Pemimpin Muslim dan aktivis di Afrika menanggapi negatif atas terpilihnya Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat pada Selasa, 8 November 2016.

Dengan mengekspresikan ketakutan mereka, Trump dianggap akan menimbulkan konflik global dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya selama masa kampanye.

Mengutip situs Anadolu Agency, Jumat, 11 November 2016, Eksekutif Kelompok Advokasi Islam, Iqbal Jassat, mengatakan dirinya khawatir jika umat Islam menjadi target.

"Dugaan intensifikasi 'perang melawan terorisme' datang bersamaan dengan semua kegiatan ilegal yang dilahirkan melalui pernyataan kontroversi," kata Jassat.

Ia menambahkan terpilihnya Trump adalah sebuah ancaman serius bagi Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali mereka yang tinggal di Timur Tengah.

Jassat menuturkan, Islamphobia dan ambisi militernya untuk menghapus "Islamisme" dianggap saling berhubungan. "Bahaya yang ditimbulkan tidak bisa diprediksi oleh letak georafis tertentu," katanya.

Meskipun tidak ada ancaman nyata bagi warga Muslim di Afrika, khususnya bagian Selatan, namun terpilihnya Trump jelas akan melanggengkan agenda sayap kanan ekstrem Partai Republik.

Seorang pemimpin komunitas Muslim Mozambik, Sheikh Ameen Uddin, mengatakan kalau dirinya merasa heran terhadap warga AS yang memilih Trump.

Padahal, menurut dia, sudah sangat jelas sekali bahwa sepanjang kampanyenya, Trump selalu mengolok-olok kaum minoritas, termasuk kelompok Muslim di AS. "Hal ini menunjukkan bahwa Amerika mengalami degradasi moral," ungkap Ameen Uddin. (ase)