Nasib Dua WNI Korban Penculikan di Sabah Belum Jelas
- VIVA.co.id/Rebecca Reiffi Georgina
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri mengaku belum mengetahui keberadaan dua nakhoda kapal warga negara Indonesia (WNI), yang diculik di perairan Sabah, Malaysia, akhir pekan lalu.
"Sampai saat ini kita masih menunggu kontak dari penculik dengan pemilik kapal. Sampai kemarin sore, kami belum terima info tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Ini merupakan ketiga kalinya terjadi penculikan dan penyanderaan WNI di Perairan Sabah. Arrmanatha mengatakan, pemerintah baru bisa bergerak untuk mengetahui keadaan, setelah mendapat informasi komunikasi antara pemilik kapal dan penculiknya.
Sementara itu, awal pekan ini, Menlu Retno Marsudi telah bertemu dengan Menteri Besar Sabah Dato Musa Aman, untuk menyampaikan keprihatinannya terhadap penculikan tersebut.
Dato Musa Aman pun mengakui bahwa negara perlu meningkatkan mekanisme pengamanan perairan yang ada saat ini. Selain itu, ia juga mengimbau perlunya membangun mekanisme respons cepat yang lebih baik, serta membuat titik aman di sejumlah pulau kecil di sekitar Perairan Sabah.
Diketahui, pada Sabtu, 5 November lalu, dua nakhoda Indonesia yang bekerja di kapal penangkap ikan ditangkap dalam kejadian terpisah di perairan timur Kuala Kinabatang, Sabah.
Kedua pria asal Buton yang berusia 52 dan 46 tahun ini diculik pelaku berseragam nuansa milier yang membawa perlengkapan komunikasi, termasuk sistem GPS dari kapal korban ke perairan internasional. (ase)