Pendukung Fanatik Yakin Trump Bakal Menang

Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Mark Ralston/Pool

VIVA.co.id – Sepuluh tahun yang lalu, Jim Gilchrist melancarkan peperangan pribadinya. Ia membuat sebuah proyek pribadi, Minuteman, dengan program mengirim relawan bersenjata untuk berpatroli di perbatasan selatan Amerika. Proyek tersebut dianggap sebagai kelompok yang main hakim sendiri karena menganggap adanya bahaya yang akan ditimbulkan oleh kaum imigran Meksiko.

Hari ini, Mr. Gilchrist merasa dibenarkan. "Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan melihat hari di mana imigrasi ilegal termasuk dalam tiga isu calon presiden ini," ujar Gilchrist, seorang pendukung Donald J. Trump, berkata. "Bagi saya pribadi, misi saya telah tercapai," ujarnya seperti dikutip dari New York Times, Senin, 6 November 2016.

Trump yang tampaknya akan kalah dalam pemilihan justru mendapat banyak dukungan dari pendukung ekstrimnya yang percaya jika sebenarnya mereka telah menang. Entah itu untuk masalah imigrasi, intervensi militer, media atau korupsi pemerintah federal, dan bahkan proses demokrasi utuh, menurut pandangan mereka.

Tentu saja, menurut mereka, pencalonan Trump memiliki energi besar di Amerika terhadap negara yang sebelumnya merasa terasing dari sistem politik, dan juga menghimpun kelompok-kelompok ekstremis yang mengatakan Trump telah mengesahkan rencana tersebut.

Tidak jelas berapa banyak legitimasi organisasi-organisasi ini secara riil dapat memperoleh suara, mengingat sifat ekstrim pandangan mereka bagi kebanyakan orang Amerika. Tetapi jika mereka mampu mempertahankan seberapa besar ukuran pengaruh mereka terhadap Trump di tempat yang tepat setelah Pemilu, hal ini bisa menjadi sejarah baru bagi Trump.

"Trump telah menunjukkan bahwa pesan kita sehat, normal dan wajar, dan jutaan orang Amerika setuju dengan kami," kata Matthew M. Heimbach, salah satu pendiri tradisionalis Jaringan Pemuda, kelompok nasionalis putih yang mengklaim  mendukung kepentingan kulit putih kelas pekerja, termasuk juga mendukung pemisahan ras.

Apapun yang terjadi pada 8 November, pencalonan Trump telah membawa kelompok-kelompok seperti Heimbach keluar dari bayang-bayang mereka yang menyatakan mereka tidak punya niat untuk kembali.

(mus)