Industri Film Jadi Korban Konflik India-Pakistan
- REUTERS/Danish Siddiqui
VIVA.co.id – Eskalasi konflik yang memanas antara India dan Pakistan terus melebar. Dunia industri film dan hiburan di kedua negara ikut menelan pil pahit.
Buntut konflik Pakistan dan India membuat jaringan pemilik bioskop di Pakistan melarang penayangan film Bolywood, termasuk semua program musik, televisi dan radio dari India. Keputusan itu disampaikan karena kekecewaan Pakistan di tengah konflik yang memanas. Aksi boikot di Pakistan dibalas oleh pelaku hiburan di India.
Melansir laman Independent, Jumat, 20 Oktober 2016, salah satu sutradara film pemenang penghargaan asal India, Karan Johan, mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi menggunakan aktor Pakistan dalam produksi filmnya. Keputusan diambil Johan setelah terjadi penolakan masyarakat India, yang enggan menonton film dengan bintang, aktor bahkan teknisi dari Pakistan.
Konflik Kashmir masih terus bergulir hingga kini. Kedua negara telah terlibat batu tembak lintas perbatasan dalam beberapa pekan terakhir, setelah India menyalahkan pasukan Pakistan atas serangan di salah satu basis militer yang menewaskan 18 tentara bulan lalu. Diperkirakan lebih dari 60 orang tewas dalam kekerasan baru selama beberapa bulan, setelah serangkaian peristiwa berdarah dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri India Narendra Modi bersumpah bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja. Sementara pemimpin Pakistan, Nawaz Sharif, dengan tegas membantah pasukan negaranya terlibat. Naawaz Sharif juga mengutuk agresi tersebut.
Peristiwa ini juga menarik perhatian dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Seorang juru bicara Hak Asasi Manusia mengatakan, dunia sangat prihatin dengan situasi tersebut. "Kami mendesak India dan Pakistan untuk terlibat dalam dialog untuk menurunkan ketegangan. Kelanjutan pertikaian ini hanya akan menambah kerugian dan melanggar hak-hak asasi manusia," katanya.