Kisah Pekerja KAI Temukan Ponsel Dapat Sorotan Internasional

Syahri Rochmat dan Shota Noda, persahabatan mereka terjalin karena ponsel hilang
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Sebuah ponsel yang tertinggal di dalam gerbong kereta yang dikirim dari Jepang ke Indonesia, akhirnya menjadi awal persahabatan pemuda Indonesia dan Jepang. Ponsel yang ditemukan pekerja PT KAI membuatnya bersahabat dengan pemuda Jepang.

Shota Noda, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Prefektur Kanagawa, kehilangan ponselnya di kereta ketika angkutan massal itu masih beroperasi di Jepang. Tak disangka, telepon pintar itu ditemukan 5.800 kilometer jauhnya. Ponsel tersebut terbawa ke Jakarta, karena kereta yang dinaiki Noda dikirim ke negara ini, dan kembali ke tangan Noda musim panas tahun ini,  tujuh bulan setelah ponsel itu singgah di Indonesia.

Diberitakan oleh Japan Times, 17 Oktober 2016, ponsel Noda ditemukan oleh Syahri Rochmat, pria berusia 24 tahun yang bekerja sebagai karyawan PT Kereta Api Indonesia.  Sekitar akhir Desember 2015 lalu, Rochmat tengah memeriksa dan membersihkan kereta yang dikirim dari Jepang, sebelum dipakai di Indonesia. Sebelumnya, kereta tersebut beroperasi di JR Nanbu Line, yang menghubungkan Stasiun Kawasaki dengan Stasiun Tachikawa di Tokyo.

Ketika melepaskan bantalan tempat duduk kereta untuk dibersihkan, secara tak sengaja Rochmat melihat sebuah telepon genggam yang jatuh di lantai kereta. Kemungkinan, ponsel itu tersangkut di belakang sandaran kursi.

Tak hanya ponsel, rupanya dalam casing terdapat kartu identitas mahasiswa yang tertulis dalam bahasa Jepang. Lantaran tak mengerti bahasa tersebut, Rochmat pun memfoto kartu mahasiswa itu, kemudian mengunggahnya ke twitter untuk meminta bantuan pengguna lainnya menemukan pemilik handphone ini.

Selang satu bulan kemudian,  Shota Noda menerima pesan dalam Bahasa Inggris di halaman Facebooknya. Ada  foto kartu identitasnya terpasang dalam postingan tersebut. Noda mengerti,  ponselnya telah ditemukan, tapi oleh seseorang di negara lain.

Mulanya Noda meminta Rochmat untuk mengirimkan ponselnya kembali ke Jepang. Namun karena keterbatasan bahasa dan beda negara, akhirnya Noda memutuskan untuk terbang ke Jakarta dan mengambil sendiri ponselnya secara langsung.

Tanggal 27 Juli lalu keduanya bertemu untuk pertama kalinya di stasiun di Jakarta. Mereka berfoto bersama dan menuliskan keterangan "miracle smartphone" atau handphone ajaib, untuk memperingati pertemuan unik kedua pemuda beda negara ini.

Pada Agustus lalu, Rochmat juga berkesempatan mengunjungi Tokyo, dan Noda membawanya berkeliling kota. Persahabatan keduanya  menjadi viral di media sosial. Noda bahkan menerima permintaan pertemanan sejumlah penggemar kereta api Indonesia di halaman Facebooknya.

Menurut kantor cabang East Japan Railway Co.'s di Yokohama, tahun lalu perusahaan tersebut menjual ratusan kereta ke Indonesia, di mana salah satunya terselip ponsel milik Noda. Jepang telah mengirimkan kereta api bekas ke berbagai negara di seluruh dunia, seiring dengan perkembangan teknologi yang lebih modern di negaranya.

Sebelumnya, Indonesia mengimpor banyak kereta baru. Namun karena krisis ekonomi dan keuangan di akhir 1990-an lalu, Indonesia akhirnya beralih dengan mengimpor gerbong kereta bekas dari Jepang.

Sejak 2009, PT KAI Commuter Jabodetabek telah menerima 844 gerbong kereta yang sebelumnya beroperasi di Nanbu Line, jalur kereta bawah tanah Toei dan jalur lainnya, dengan atau tanpa memberikan kompensasi.

 

(ren)