Bandara Internasional Jeddah Dinilai Terburuk, Ungkap Survei

Suasana di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, tampak lengang.
Sumber :
  • VIVAnews/Umi Kalsum

VIVA.co.id – Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi, menduduki urutan teratas daftar bandara terburuk di dunia untuk tahun ini. Sedangkan, di posisi kedua, ketiga dan keempat, masing-masing Bandara Internasional Juba di Sudan Selatan, Bandara Port Harcourt International di Nigeria, serta Bandara Internasional Tashkent di Uzbekistan, demikian ungkap suatu survei.

Survei atas bandara-bandara internasional itu dilansir dari situs “The Guide to Sleeping in Airports,” yang mengevaluasi pengalaman bandara secara keseluruhan berdasarkan pandangan penumpang. Situsini hanya mengumumkan daftar 10 bandara terburuk di seluruh dunia.

Setiap tahun, seperti dikutip situs Arabnews, Senin, 17 Oktober 2016, situs tersebut melakukan survei dari layanan yang ditawarkan bagi penumpang yang menghabiskan waktu lebih lama di bandara, di antaranya, kenyamanan tidur yang disediakan pihak otoritas.

"Walau otoritas (Bandara Jeddah) terus menjanjikan bahwa tahun depan wisatawan dijanjikan dengan terminal baru, toilet bersih dan fasilitas lebih lainnya, namun faktanya, ketika penumpang tiba di Terminal Haji, mereka seperti berjalan di sebuah terminal yang kebersihannya hanya sekadar mitos," bunyi keterangan situs “The Guide to Sleeping in Airports".

Menurut situs itu lagi, segala aspek dari bandara yang kerap didatangi puluhan juta jemaah haji tiap tahun ini perlu melakukan perbaikan serius.

Tak hanya itu, situs tersebut juga mengkritisi tempat yang dikelola oleh tim dari petugas imigrasi dan menggambarkannya sebagai "ceroboh," "arogan" dan "kasar". "Terminal ini tidak terdapat restoran, tempat belanja dan hiburan," tulis “The Guide to Sleeping in Airports".

Tak Kompeten

Sementara, Otoritas Penerbangan Sipil Umum (The General Authority of Civil Aviation/GACA) mengatakan terminal selatan Bandara Jeddah ini awalnya dirancang untuk menampung enam juta penumpang.

Sedangkan, saat ini mereka menerima setidaknya 17 juta penumpang. Oleh karena itu, bandara ini perlu diperluas kembali.

Departemen Media dan Humas GACA, Abdullah Al-Kharif, mengatakan bahwa situs “The Guide to Sleeping in Airports" adalah blog pribadi yang mengawasi 'percobaan tidur' di bandara, yang kemudian berubah menjadi situs lalu mengevaluasi bandara di dunia.

Klasifikasi situs ini tidak didasarkan pada standard khusus untuk mengevaluasi bandara.

Al-Kharif mengatakan bahwa delegasi ahli akan mengunjungi bandara internasional di minggu depan untuk mengevaluasi bandara tersebut.

Evaluasi ini berfokus pada faktor-faktor tertentu mengenai pengalaman bandara seperti masalah kebersihan dan kebersihan, layanan dan fasilitas yang disediakan, layanan pelanggan, kenyamanan, ruang tidur dan restoran, pilihan bersantap dan kebersihan di toilet.

 

(ren)