Raja Bhumibol Wafat, Kawasan Lampu Merah Bangkok Tutup
- Reuters/Issei Kato
VIVA.co.id – Kawasan Lampu merah yang menjadi salah satu favorit turis saat berkunjung ke Thailand berubah menjadi kota hantu sepanjang akhir pekan kemarin. Kawasan tersebut memilih tutup sebagai bentuk dukacita atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej.
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada Kamis, 13 Oktober 2016, dalam usia 88 tahun. Duka cita mendalam disampaikan seluruh warga Thailand, termasuk kawasan wisata Lampu Merah atau Red District. Sebagai bentuk ungkapan duka, seluruh pengelola kafe dan restoran di Lampu Merah memutuskan tutup pada akhir pekan, dan membuat kawasan tersebut berubah menjadi sunyi.
Turis mancanegara yang berada di Thailand mengaku kecewa karena mereka gagal menikmati kawasan wisata tersebut. Namun mereka bisa memahami. "Saya sudah memutuskan berada disini, membayar hotel, dan menukar uang. Tak bisa apa-apa lagi," ujar Liam Pearce, seorang turis asal North Wales, Inggris, seperti dikutip dari The Sun, 16 Oktober 2016.
Pria berusia 23 tahun tersebut berencana menghabiskan waktu selama dua pekan di Thailand. Kantor perwakilan Inggris dikabarkan telah memberikan pernyataan pada warganya yang sedang berlibur di Thailand.
"Anda harus menghormati perasaan dan bagaimana sensitifnya rakyat Thailand saat ini. Untuk sementara, selama 30 hari ke depan adalah masa duka cita. Beberapa tempat hiburan, termasuk restoran, bar, dan klub akan berhenti beroperasi di jam-jam tertentu. Anda disarankan mengenakan baju berwarna gelap dan menjaga tindakan di area publik," tulis pernyataan tersebut.
Sedangkan Otoritas Wisata Thailand meminta seluruh turis asing untuk kembali mengingat dan menjaga seluruha tindakan yang tak pantas dan tak menghargai.
Kawasan Lampu merah terkenal di kalangan turis sebagai kawan hiburan malam yang meriah di Thailand. Biasanya kawasan tersebut sangat gemerlap dan penuh lampu warna warni di waktu malam. Namun wafatnya Raja Bhumibol membuat kawasan tersebut menjadi gelap dan sepi. Seluruh pengelola resto, bar, dan kafe menutup tempat mereka dan mematikan lampu sebagai tanda berduka.
Pemerintah Thailand sendiri menetapkan masa berkabung selama satu tahun.