Cuitan Para Perempuan yang Pernah Dilecehkan Trump

Penulis Natasha Stoynoff.
Sumber :
  • Twitter Natasha Stoynoff

VIVA.co.id – Empat orang perempuan mengaku pernah dilecehkan kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Mereka memberanikan diri bercerita di beberapa media massa terkait tingkah polah negatif sang taipan asal New York itu.

Melansir situs BBC, Kamis, 13 Oktober 2016, dua perempuan beda zaman, Jessica Leeds (74) dan Rachel Crooks (22), bicara blak-blakan kronologis terjadinya pelecehan tersebut kepada New York Times.

Menurut Leeds, yang berasal dari Manhattan, ia bersama pasangannya sedang berada di dalam pesawat kelas satu yang terbang dari Manhattan menuju New York.

Leeds duduk berada persis di samping Trump. Tiba-tiba, Trump mengangkat lengan lalu merangkul dirinya. “Saya saat itu masih berusia 38 tahun. Dia seperti gurita, tangannya di mana-mana. Itu adalah pelecehan,” ujarnya.

Tak sampai di situ. Trump juga pernah meminta nomor telepon Leeds dan menjanjikannya lolos seleksi di sekolah model. Karena ketakutan, ia akhirnya memberikan nomor telepon ke Trump.

Namun, mereka tidak pernah mengontaknya. Leeds sempat mengalami trauma berat setelah Trump merangkul dan menyentuhnya. Ia lalu memutuskan untuk pindah ke kelas ekonomi.

Sesampainya di New York, Leeds lalu menceritakan kejadian itu ke kekasih sembari menangis histeris. Leeds mencoba untuk melupakan semua kenangan pahit ini, dan mencoba tidak mengatakan kepada siapa pun hingga akhir 2015.

Rachel Crooks (Heavy.com).

Di mana Trump mulai berkampanye di depan publik. “Kebiasaan buruknya tersembunyi di balik karakter dia. Bagi kalian yang ingin memberikan suara untuknya, saya berharap kalian bisa berkaca dari kasus ini,” papar Leeds.

Sementara itu, pada 2005, Crooks yang seorang resepsionis yang bekerja di sebuah perusahaan properti, Trump Tower, juga mengaku pernah dicium Trump di luar lift gedung itu.

“Ini benar-benar tindakan yang tidak pantas. Aku sangat marah karena aku fikir dia meremehkanku dan dengan mudahnya dia melakukan hal itu,” ungkap Crooks.

Kemudian, Desember 2005. Penulis dari Majalah People, Natasha Stoynoff, juga mengaku pernah mengalami kejadian serupa.

Pembunuhan karakter

Saat itu, ia berniat untuk mewawancarai Trump menjelang ulang tahun pernikahan pertamanya dengan Melania. Trump mengatakan kalau dirinya ingin menunjukkan sekitar kawasan properti elit Florida beserta beberapa ruangan.

"Kami berjalan ke ruangan hanya berdua. Lalu, Trump tiba-tiba menutup pintu tepat di belakang saya. Saya kaget dan langsung berbalik. Dalam beberapa detik ia mendorong saya ke dinding dan mencumbu saya,” kata Stoynoff.

Perempuan lainnya, Mindy McGillivray (36), mengatakan kepada Palm Beach Post, waktu itu dirinya baru berusia 23 tahun pada 2003. Trump dengan sengaja meraba bokong McGillivray di klub Mar-a-Lago di Florida.

Donald Trump saat debat Capres AS (Reuters.com).

Bukan trump namanya kalau tidak bisa ‘bersilat lidah’. Dengan lantang dirinya menolak semua laporan tersebut. Bahkan Trump, dalam kampanyenya, menyebut kalau cerita Leeds dan Crooks hanyalah fiktif belaka.

The New York Times telah memberitakan kesalahan besar. Ini adalah pembunuhan karakter yang direncanakan," ungkap Trump.

Laporan: Avra Augesty

(ren)