Gunakan Narkoba, Jurnalis Terkenal Ditangkap di Bali

Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS / Steve DiPaola

VIVA.co.id –  Seorang jurnalis asal Inggris, FDM, ditangkap petugas Polresta Denpasar, Bali. Ia ditangkap lantaran memiliki narkotika jenis hasish.

Kepada polisi FDM mengaku stres lantaran sering ditugaskan di medan konflik semasa bertugas. Untuk menghilangkan stresnya, jurnalis online ternama itu menggunakan barang haram tersebut.

Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Komisaris I Gede Ganefo, mengatakan, dari pengakuan FDM ia rutin menggunakan hasish setelah ditugaskan di daerah konflik seperti Somalia, Rwanda, Zaire, Afganistan dan Irak. "Dia mengaku stres karena sering ditugaskan di daerah konflik. Jalannya adalah dengan menggunakan hasish,” ujar Ganefo, Senin 10 Oktober 2016.

FDM tak sendiri. Rekannya GS asal Australia juga turut diamankan Polresta Denpasar. Keduanya sering menggunakan barang haram tersebut. FDM mengaku sudah lima kali membeli hasish dari GS dalam kurun waktu delapan bulan terakhir. 

FDM  datang dan menetap di Bali sejak tahun 2000. Ia tinggal menggunakan visa bisnis yang berlaku untuk jangka waktu dua bulan. Selama di Bali, ia tinggal di Jalan Penyaringan, Sanur, Denpasar. Ia ditangkap pada Sabtu, 8 Oktober lalu. Dari tangan FDM petugas berhasil mengamankan hasish seberat  0,6 gram bruto atau 0,52 gram netto hasish yang ditaruh di dalam saku celana pendek bergaris biru. Tidak puas dengan temuan tersebut, petugas menggiring tersangka ke kediamannya.

Di rumah tersangka, petugas berhasil mengamankan hasish seberat 9,39 gram bruto atau 9,17 gram netto dalam sarung tinju berwarna biru. Ditemukan juga hasish di bawah asbak rokok keramik dengan berat 0,4 gram netto. Barang bukti lainnya adalah satu buah pisau, satu buah kotak kayu berisi bekas kertas linting rokok, satu buah korek api, satu buah bekas pembungkus tembakau, dan satu bungkus tembakau merek violin.

Total hasish yang disita sebanyak 10,09 gram netto. Anehnya, GS membuat pengakuan terbalik. Ia mengaku justru dari FDM ia membeli hasish. "Penangkapan terhadap FDM karena mendapatkan informasi dari GS karena GS mengaku membeli barang haram tersebut dari FDM," kata Ganefo