Harian Prancis Juluki Duterte 'Presiden Pembunuh Berantai'

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte saat meninjau TKP ledakan bom di Pasar Roxas, kota Davao, Filipina Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Presidential Palace Photo/Handout via Reuters

VIVA.co.id – Salah satu surat kabar Prancis, Liberation, memberi julukan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte sebagai "Presiden Pembunuh Berantai". Istilah ini mengacu pada kebijakan Duterte yang selama tiga bulan terakhir sejak dirinya resmi menjabat Presiden Filipina menyatakan perang terhadap peredaran narkoba.

Artikel dengan judul "Rodrigo Duterte, Presiden Pembunuhan Berantai" di halaman depan (headline) harian itu menuduh bahwa unit khusus pembunuh telah membantu Duterte saat masih menjadi Wali kota Davao untuk 'membersihkan' kota dari kriminalitas.

Berita ini merupakan kritik terbaru dari media asing mengenai tindakan Duterte. Seperti diketahui, belakangan ini Duterte menuai kritik tajam dari dunia internasional atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Menanggapi hal tersebut, dalam sebuah wawancara khusus, Menteri Dalam Negeri Filipina, Mike Sueno, mengatakan bahwa istilah "pembunuh berantai" yang diberikan untuk Duterte adalah sesuatu yang berlebihan.

"Mereka jelas sangat tidak mengerti permasalahan kita," kata Sueno, seperti dikutip situs Philstar, Senin, 10 Oktober 2016.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan terpisah, Juru Bicara Kepresidenan, Ernesto Abella, mengatakan bahwa artikel tersebut tidak bertanggung jawab dan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang kondisi dalam negeri Filipina.

Sebagai informasi, korban yang telah tewas dalam rangkaian tindak perang melawan narkoba kini telah mencapai 3.700 orang.

Mayoritas dari jumlah tersebut dieksekusi oleh pihak kepolisian, sementara sisanya dilaporkan dilakukan oleh kelompok masyarakat yang didukung oleh pemerintah.

Foto Presiden Duterte di halaman depan Harian Liberation (sg.news.yahoo.com).

 

(ren)