Tiga WNI Sandera Abu Sayyaf Sudah Diserahkan pada Keluarga

WNI yang bebas dari Abu Sayyaf diserahkan ke pihak keluarga oleh Kemlu RI.
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA.co.id – Menlu Retno melakukan serah terima tiga WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf kepada keluarga. Serah terima itu dilakukan di Gedung Kemlu pada Jumat sore, 7 Oktober 2016. Ketiga WNI tersebut adalah Ferry Arifin asal Samarinda serta  Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur Dahri asal Sulawesi Selatan.

Penyerahterimaan tersebut disaksikan oleh wakil PT. Rusianto Bersaudara, perusahaan pemilik kapal TB Charles. Pada kesempatan tersebut, Ferry Arifin atas nama keluarga menyampaikan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada Pemerintah RI atas bebasnya tiga ABK, dan memohon agar Pemerintah RI terus mengupayakan pembebasan dua sandera lainnya.

Ungkapan terima kasih kepada Pemerintah RI juga disampaikan oleh wakil perusahaan atas pendampingan Pemerintah sejak awal kasus penyanderaan. Banyak pelajaran dari peristiwa tersebut. Karena itu perusahaan akan meminta lima ABK yang sudah bebas untuk berbagi pengalaman dengan sekitar 1000 karyawan lainnya.

Sementara itu Menlu Retno menyampaikam rasa syukur atas pembebasan tersebut. "Ini adalah hasil kerja bersama dari seluruh elemen Pemerintah. Meskipun diam, tapi Pemerintah terus mengerahkan kemampuan dan upaya untuk melakukan pembebasan,” ujar Menlu Retno melalui rilis yang diterima oleh VIVA.co.id, Sabtu, 8 Oktober 2016.

Terkait dua WNI yang masih di tangan sandera, Menlu Retno menyampaikan bahwa upaya pembebasan masih terus dilakukan di bawah koordinasi Menko Polhukam. Proses yang dilakukan Pemerintah selalu mengedepankan keselamatan sandera. Karena itu pemerintah memohon dukungan semua pihak, khususnya keluarga.

Kepada perusahaan Menlu Retno juga mengingatkan agar semua perusahaan pengangkutan batu bara mematuhi koridor pelayaran yang sudah disepakati dalam Kesepakatan Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina.  Koridor tersebut ditetapkan untuk memudahkan pengawasan perjalanan kapal oleh aparat ketiga negara.

Perompakan kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016 lalu. Dari 13 ABK, tujuh ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda. Hingga saat ini sudah lima ABK berhasil dibebaskan Pemerintah. Sedangkan dua ABK lainnya masih di tangan penyandera di Filipina Selatan.