Dokumen Terbaru WikiLeaks Ungkap Aib Hillary Clinton?
- Reuters/Lucas Jakson
VIVA.co.id – Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan akan merilis sekitar satu juta dokumen yang terkait dengan pemilu Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan.
Namun, Assange membantah kalau seluruh dokumen tersebut ditujukan untuk merusak citra Hillary Clinton. "Kami akan merilis dokumen ini pada awal pekan depan (bertepatan dengan debat terbuka sesi kedua capres)," katanya, seperti dikutip situs Reuters, Rabu, 5 Oktober 2016.
Assange (45 tahun), yang kini menetap di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, mengatakan bahwa dokumen pemilu ini sangat signifikan.
"Dokumen WikiLeaks akan diterbitkan sebelum pilpres AS bulan November. Ini adalah momen yang sangat signifikan dalam arah yang berbeda, karena mempengaruhi tiga organisasi besar di tiga negara yang berbeda," ungkapnya.
Secara garis besar, Assange hanya mengatakan bahwa dokumen akan fokus pada perang, penjualan senjata, minyak, pengawasan media massa, perusahaan teknologi raksasa Google dan pemilu AS.
Ia pun enggan memberikan rincian lebih lanjut dari poin-poin yang dimaksud. Assange juga membantah bermaksud untuk menjatuhkan citra Hillary Clinton.
"Sangat keliru kalau tujuan saya mempublikasikan dokumen ini untuk menyakiti Hillary Clinton. Semua orang yang salah," papar dia.
Sebelumnya, ia mengkritik Hillary, calon presiden dari Partai Demokrat, yang mengutuk cara kerja WikiLeaks setelah serentetan rilis yang berhubungan dengan Komite Nasional Demokrat sebelum konvensi politik Demokrat musim panas ini.
Assange mengatakan kampanyenya telah palsu menyarankan bahwa mengakses data WikiLeaks akan mengekspose pengguna untuk perangkat lunak berbahaya.