Tentara India dan Pakistan Tembak-tembakan Lagi di Kashmir

Aksi Pasukan India.
Sumber :
  • REUTERS/Ahmad Masood

VIVA.co.id – Militer India dan Pakistan saling baku tembak di wilayah Kashmir, perbatasan yang sejak lama dipersengketakan kedua negara. Insiden itu terjadi pada Selasa waktu setempat.

Hal ini berkaitan erat dengan serangan mematikan di pangkalan militer India di ibu kota New Delhi, selama dua hari (Minggu-Senin) yang menewaskan 18 tentara India.

India menyalahkan gerilyawan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad, sebagai pemicunya. Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Ini serangan terburuk yang bertujuan meningkatkan permusuhan. Saya berjanji untuk mengambil sikap tegas soal ini," kata Modi, seperti dikutip situs Channel News Asia, Rabu 21 September 2016.

Sementara, Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh menuduh Pakistan berada di balik dukungannya terhadap aksi kelompok teroris dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengisolasinya.

Pakistan sendiri telah menolak klaim India sebagai 'sikap tidak berdasar dan prematur'.

Juru Bicara Militer India, Kolonel Rajesh Kalia mengatakan telah terjadi 'gencatan senjata pelanggaran' dekat Nowgam, Uri, di mana serangan Minggu terjadi, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Uri berada dekat garis kendali (line of control/LoC) yang membagi wilayah Kashmir yang disengketakan.

Kalia mengatakan pasukannya yang berada di daerah yang sama telah memblokir jalur yang diduga akan dilewati tersangka militan untuk menyeberang ke Kashmir India.

"Sekelompok 10-12 teroris berusaha untuk menyusup ke wilayah Uri. Mereka dicegat dan upaya penyusupan digagalkan," ungkapnya.

Berdasarkan laporan dari kantor berita Press Trust of India, 10 militan yang dicurigai telah tewas dalam insiden itu tetapi ini tidak bisa segera dikonfirmasi.

"Ini adalah upaya penyusupan kedua (di Nowgam) dengan jumlah militan yang tidak diketahui pasti. Langkah mereka telah digagalkan. Tapi sayangnya, kami telah kehilangan satu personel," papar dia.

Kashmir telah terbagi antara milik India dan Pakistan sejak keduanya merdeka pada 1947. Hingga kini, keduanya sama-sama mengklaim sebagian wilayah Pegunungan Himalaya itu dan berkali-kali saling kontak senjata.

(ren)