Terbukti Contek Pidato, Presiden Nigeria Minta Maaf

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari bersama Menlu AS John Kerry.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah meminta maaf karena menyontek pidato Presiden Obama. Ia juga berjanji akan memenjarakan mereka yang bertanggung jawab dalam penyusunan naskah pidatonya.

Pembuktian soal plagiasi yang dilakukan Presiden Nigeria dibongkar akademisi Nigeria, Adeola Akinremi. Ia menulis sebuah kolom di harian ThisDay dengan judul, "Problem Moral Plagiasi Presiden Muhammadu Buhari Saat Ia Meminta Kejujuan dan Integritas."

Dibeitakan Al Arabiya, Sabtu pekan lalu, ada beberapa kalimat Presiden Nigeria pada saat pidato  pada 8 September lalu saat ia  memulai kampanye untuk memberi semangat pada rakyat Nigeria dengan kampanye bertajuk "Perubahan Dimulai Bersama Saya". Kalimat yang disampaikan Buhari sangat mirip dengan pidato kemenangan Obama yang disampaikan pada 2008.

Melalui kolom tersebut, Akinremi menyertakan kalimat Buhari yang menurutnya sangat mirip dengan pidato Obama. Buhari mengatakan, "Kita harus menahan godaan untuk jatuh kembali pada keberpihakan yang sama, kepicikan dan ketidakdewasaan yang telah meracuni negara kita begitu lama."

Obama mengatakan, "Mari kita menahan godaan untuk jatuh kembali pada keberpihakan yang sama dan kepicikan dan ketidakdewasaan yang telah meracuni politik kita begitu lama."

Kantor kepresidenan memberikan pernyataan resmi terkait hal itu. "Kami sudah melakukan observasi soal kesamaan kalimat antara pidato Buhari dan pidato kemenangan Obama di paragraf ke sembilan dari 16 paragraf, dan memang sulit mengatakan bahwa itu adalah suatu kebetulan, " ujar pernyataan dari kantor kepresidenan seperti diberitakan oleh Reuters, Sabtu, 17 September 2016.

"Presiden Buhari meminta seluruh warga Nigeria untuk melihat kemungkinan ke depan, dan fokus pada isi pesan soal perubahan yang dibutuhkan oleh negara ini ," ujar pernyataan tersebut, menambahkan.

Kedua pemimpin negara itu, Obama dan Buhari dijadwalkan bertemu pekan depan di PBB.