Muslim China Salat Idul Adha di Masjid Tertua di Beijing
- VIVA.co.id/ Maryadie
VIVA.co.id – Ribuan muslim di China menggelar salat Idul Adha di masjid tertua yang ada di Kota Beijing, yaitu Niujie Libaishi atau Masjid Niujie pada Senin, 12 September 2016. Masjid fenomenal ini terletak di jalan Niujie, Xuanwu, Beijing.
Umat muslim yang salat Id di masjid ini, umumnya berasal dari wilayah sekitar masjid.
"Kawasan ini merupakan daerah komunitas umat muslim terbesar di Beijing," ujar Abdul Hakim, Sekjen Dewan Masjid Niujie, di kompleks masjid ini.
Kawasan ini memang dikenal sebagai distrik muslim di Beijing. Hampir 18 ribu penduduk Beijing penganut Islam tinggal di daerah ini. Masjid fenomenal ini juga menjadi titik awal perjalanan Islam di negeri China.
Sebelum bisa melaksanakan salat, jemaah yang datang harus melewati penjagaan ketat. Semua orang, tanpa terkecuali, harus melalui metal detector dan pemindai x-ray.
Salat Id di masjid ini dilakukan dengan dua kutbah. Pertama sebelum salat dilakukan, kutbah digelar menggunakan bahasa China. Kemudian dilanjutkan dengan kutbah kedua, pakai bahasa Arab.
Sebagaimana perayaan Idul Adha, selalu ada kurban yang menjadi bukti ketakwaan umat muslim pada Allah swt. "Kami juga melaksanakan kurban di masjid ini, yang berasal dari umat muslim yang berada di sekitar masjid," katanya menambahkan.
Di masjid ini terlihat 4 ekor sapi dan beberapa domba yang akan menjadi kurban.
Dibangun tahun ke-14 atau tahun 996 Masehi, pada masa pemerintahan Tonghe dari Dinasti Liao, membuat bangunan masjid ini kental dengan nuansa budaya China. Sekilas dari luar, bangunannya mirip dengan kuil atau klenteng. Tak ada kubah atau beragam kaligrafi dengan huruf Arab.
Pilar-pilar besar dan dinding pun dicat merah. Begitu juga ornamennya menggunakan tinta emas, serta huruf Cina dengan variasi hijau dan biru. Niujie menjadi salah satu di antara 72 masjid yang ada di China.
Secara keseluruhan, di China tercatat ada sekitar 23 juta umat muslim. Dari jumlah itu, 250 ribu di antaranya tinggal di Beijing.
(mus)