PM Najib Razak Tampik Malaysia Jadi Negara Gagal
- REUTERS/Ahim Rani
VIVA.co.id – Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, menekankan pentingnya persatuan nasional dan membantah kalau Malaysia bukan negara gagal (failed state).
"Malaysia bukanlah negara gagal," kata Najib Razak, dalam Pidato Hari Nasional di Putra World Trade Centre, seperti dikutip situs Channel News Asia, Rabu, 31 Agustus 2016.
Pernyataannya ini dalam menyambut Hari Kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus, 59 tahun silam. Najib mengatakan bahwa masyarakat harus menghargai "persatuan dan kesatuan" jika ingin melihat Malaysia tetap berdaulat dan tumbuh menjadi besar.
Ia juga mengungkapkan kalau Malaysia, yang selama hampir enam dekade merdeka, berdiri bukan untuk menjadi gagal. Tetapi, bertekad untuk menjadi bangsa yang bisa dibanggakan menjadi sebuah negara maju pada 2020.
"Jika kita ingin melihat Malaysia tetap merdeka, berdaulat, damai dan dihormati di seluruh dunia, maka persatuan harus dihargai dan disebarluaskan. Kita akan menjadi bintang timur yang berkilau," ungkapnya.
Najib Razak menekankan bahwa saat-saat persatuan tidak hanya terbatas pada olahraga dan kegiatan sosial budaya, tetapi juga selama festival. Ia menuturkan pemerintah berniat menyatukan orang-orang dan tidak akan mengabaikan kelompok etnis tertentu.
Sebelumnya, mahasiswa Malaysia menggelar demonstrasi di pusat kota di Kuala Lumpur untuk mendesak Perdana Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya, pada Senin lalu.
Sebuah gerakan 'Aku Melayu' yang dipimpin mahasiswa Melayu Malaysia tengah berpawai dan berdemo di Dataran Merdeka untuk reli 'Tangkap M01' (Malaysia Office 1/Malaysia Resmi 1).
'M01' adalah sosok misterius yang disebut oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang mengklaim telah mencuri uang sebesar US$731 juta dari perusahaan investasi negeri itu, 1Malaysia Development Berhad.