Polisi Filipina: Kami Bukan Tukang Jagal yang Bebas Membunuh
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Kepala Polisi Nasional Filipina, Ronald "Bato" Dela Rosa, mengatakan, pihaknya berada di garis terdepan dalam memberantas narkoba.
Menurut dia, jajarannya memiliki alasan kuat untuk membunuh karena Filipina kini mendeklarasikan perang melawan narkoba.
"Narkoba itu setan. Kami bukan tukang jagal yang membunuh orang tanpa alasan sama sekali. Kami sedang berperang melawan narkoba," kata Dela Rosa, di depan Komite Senat Filipina, seperti dikutip situs Philstar, Rabu, 24 Agustus 2016.
Komite Senat untuk keadilan dipimpin Senator Leila de Lima serta Komite Ketertiban Umum dan Obat-obatan Terlarang dipimpin oleh Senator Panfilo Lacson, tengah melakukan penyelidikan bersama soal laporan meningkatnya kasus pembunuhan di luar hukum sejak Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan kebijakan "tangan besi" terhadap narkoba.
Senat dan Komite Filipina juga mendapatkan keluhan dari pihak keluarga pengedar dan pemakai narkoba yang telah dieksekusi oleh polisi dan agen pencegahan obat-obatan terlarang (Philippines Drug Enforcement Agency/PDEA).
Mendengar laporan itu, Dela Rosa menegaskan, apa yang dilakukannya tidaklah melanggar hukum, karena polisi bertindak untuk memerangi kejahatan. Selain itu, ia mengaku mendapat dukungan dari mayoritas warga Filipina.
"Saya merasakan dukungan yang kuat dari orang-orang dalam kampanye kami. Tapi, mengapa ada kelompok lain yang membuatnya seolah-olah kami ini penjahat?" ungkapnya.
Ia juga mengaku tidak akan ragu untuk memecat dan membawa anak buahnya ke ranah hukum jika terbukti terlibat dalam transaksi narkoba.
Meski begitu, Dela Rosa mengatakan pihaknya masih kekurangan personil dan peralatan, sehingga masih kesulitan dalam menjalankan tugas.
Polisi Nasional Filipina masih kekurangan 25 ribu personel dari total saat ini yang berjumlah 160 ribu personel. Mereka juga membutuhkan 3 ribu-16 ribu kendaraan operasional serta 18 ribu pucuk senjata api.