Presiden Duterte Ajak China dan Afrika Bikin PBB Tandingan
- REUTERS/Lean Daval
VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan ancaman kalau negaranya akan keluar dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ancaman ini keluar karena PPB selalu menyampaikan kritik terkait cara pemberantasan narkoba yang dilakukan pemerintah Filipina.
Sejak Duterte terpilih sebagai presiden pada Mei lalu, perang terhadap narkoba gencar dilakukan dan telah merenggut nyawa 1.000 orang. Karena itu, PBB minta Duterte menghentikan metode kontroversialnya mengakhiri perdagangan narkoba.
Tapi Duterte tetap menyatakan perang terhadap narkoba. Pemberantas narkoba akan dilakukan meski harus menembak mati para pengedar dan bandar narkoba di Filipina. Masyarakat juga diminta untuk melawan para bandar.
Karena itu, desakan PBB terhadap Filipina untuk segera mengakhiri pemberantasan narkoba yang justru dengan pembunuhan di luar hukum ditolak tegas. Duterte menyatakan akan tetap melindungi warganya dari cengkeraman narkoba. Dan bila perlu dia harus memutuskan untuk keluar dari PBB.
"Mungkin kita hanya harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB," kata Duterte seperti dikutip dari SBS.com, Minggu, 21 Agustus 2016.
Duterte juga mengancam akan mengundang China dan beberapa negara di Afrika untuk membentuk organisasi dunia yang baru. Ini agar PBB tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka.
"Kalian (PBB) juga tidak pernah melakukan apa pun," kata Duterte seperti dilansur dari Sputnik.
Menurut Duterte, dirinya tidak pernah ditugaskan oleh hukum untuk melindungi para bandar narkoba. Polisi Filipinan akan tetap mengikuti instruksinya untuk menembak mati para bandar narkoba yang melakukan perlawanan.