Cuaca Cerah Sambut Hari Kemerdekaan di KBRI Yangon
- VIVA.co.id/KBRI Yangon
VIVA.co.id – Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-71 Tahun di Yangon, Myanmar, disambut oleh cuaca terang-benderang. Padahal, saat ini bekas ibu kota Myanmar itu memasuki musim penghujan.
Hal ini tentu saja disambut gembira oleh seluruh masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Kerukunan Indonesia Myanmar (KIM).
Sebab, mereka sejak pukul 06.00 waktu setempat telah datang dan berkumpul di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yangon, Myanmar, untuk mengikuti pelaksaan upacara bendera.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, bertindak sebagai inspektur upacara yang digelar tepat pukul 08.00. Demikian berdasarkan keterangan pers yang diterima, Jumat, 19 Agustus 2016.
Selain KIM, upacara juga diikuti oleh para pelaku usaha dan praktisi ekonomi yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang dipimpin Halim Alamsyah selaku Ketua ISEI Jakarta, Tim Sanggar Tari Legong Bali di bawah pimpinan Anak Agung Gede Ariawan, serta guru dan murid Indonesian International School Yangon (IISY).
Rangkaian peringatan kemerdekaan juga akan dimeriahkan dengan gelaran Resepsi Diplomatik pada 19 Agustus 2016 di Grand Ballroom Sedona Hotel Yangon serta Joint Cultural Show Indonesia-Myanmar di National Theatre pada 21 Agustus 2016.
Dalam kerja sama gelaran budaya, Indonesia menampilkan pertunjukan tarian Bali bersama dengan tarian dan teater boneka Myanmar dari para mahasiswa National University of Arts and Culture Yangon. Terakhir, acara akan ditutup dengan Panggung Gembira pada 28 Agustus 2016.
Tak hanya itu. Memanfaatkan kehadiran ISEI, KBRI Yangon menggelar sarasehan bertema "PerkembanganTerkini Perekonomian Indonesia dan Amnesti Pajak”.
Dua orang nara sumber, yaitu DestryDamayanti – Anggota Dewan KomisionerLembaga Penjamin Simpanan, dan Aviliani – Wakil Ketua ISEI Jakarta, sangat antusias memberikan materi terkait pemberlakuan Amnesti Pajak yang saat ini tengah marak diperbicangkan.
Pesertanya pun, para pengusaha dan masyarakat Indonesia yang bekerja di Myanmar, tak kalah antusias menyimak materi yang disampaikan "duet Kartini Modern" ini.