ISIS dan Taliban Saling Klaim Bom Rumah Sakit di Pakistan
- REUTERS/Naseer Ahmed
VIVA.co.id – Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah rumah sakit di Pakistan yang menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai ratusan orang lainnya, pada Senin.
Serangan terhadap ditujukan bagi pelayat, termasuk di dalamnya pengacara dan jurnalis, yang tengah berkumpul di rumah sakit di Kota Quetta, Baluchistan, Pakistan.
"Seorang martir dari anggota ISIS meledakkan bom dari sabuknya di sebuah pertemuan Kementerian Kehakiman dan Kepolisian Pakistan di kota Quetta," kata kantor berita Amaq milik ISIS, seperti dikutip dari situs Reuters, Selasa 9 Agustus 2016.
Selain ISIS, fraksi Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar, ikut-ikutan mengaku bertanggung jawab atas serangan tragis tersebut.
Sebelumnya, korban tewas ledakan sebuah rumah sakit di Quetta, Baluchistan, barat daya Pakistan, semakin bertambah. Sampai Senin malam lalu, jumlah korban tewas mencapai 55 orang.
Data itu disampaikan oleh juru bicara pemerintah Baluchistan, Anwarul Haq, dan meyakini korban luka-luka masih akan terus bertambah. "Sebanyak 55 orang terbunuh dan 100 orang lainnya terluka," ujar Anwarul Haq.
Ledakan menimbulkan api besar, dengan asap warna putih yang membumbung tinggi. Ledakan terjadi setelah pelayat, termasuk wartawan dan pengacara, berkumpul di rumah sakit, setelah penembakan fatal seorang pengacara senior lokal, Bilal Anwar Kasi.
(ren)