RI Kecam Penembakan Rudal Balistik Korut ke Laut Jepang
Kamis, 4 Agustus 2016 - 14:08 WIB
Sumber :
- REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id - Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinannya atas penembakkan rudal balistik Korea Utara ke wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, kemarin.
Tindakan ini dinilai mengganggu stabilitas kawasan. "Indonesia tentu prihatin dengan hal itu, karena sangat bertentangan dengan perjanjian komprehensif bebas nuklir dan resolusi perdamaian PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Ia menjelaskan saat pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan berbagai negara mitrawicara pekan lalu di KTT ASEAN Ministers' Meeting di Laos, telah dikeluarkan pernyataan dan semangat bersama bahwa setiap negara di kawasan perlu bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Tentu saja, ungkap Arrmanatha, tindakan Korea Utara ini sangat bertentangan dengan semangat tersebut.
"Indonesia berharap semua negara di kawasan tidak terprovokasi dan tidak mengambil langkah yang meningkatkan tensi di kawasan. Kami juga berharap 'six party talk' bisa segera dimulai kembali agar dapat ditemukan jalan keluar," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani mengatakan rudal tersebut mendarat di Laut Jepang, tepatnya di lepas pantai utara Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Ini kali pertama rudal Korut mendarat di ZEE Jepang sejak 1998. Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Shinzo Abe mengutuk uji rudal Korut yang mendarat di 250 km lepas pantai Jepang, sebagai "tindakan menghina", yang menjadi ancaman serius.
Tindakan ini dinilai mengganggu stabilitas kawasan. "Indonesia tentu prihatin dengan hal itu, karena sangat bertentangan dengan perjanjian komprehensif bebas nuklir dan resolusi perdamaian PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Ia menjelaskan saat pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan berbagai negara mitrawicara pekan lalu di KTT ASEAN Ministers' Meeting di Laos, telah dikeluarkan pernyataan dan semangat bersama bahwa setiap negara di kawasan perlu bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Tentu saja, ungkap Arrmanatha, tindakan Korea Utara ini sangat bertentangan dengan semangat tersebut.
"Indonesia berharap semua negara di kawasan tidak terprovokasi dan tidak mengambil langkah yang meningkatkan tensi di kawasan. Kami juga berharap 'six party talk' bisa segera dimulai kembali agar dapat ditemukan jalan keluar," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani mengatakan rudal tersebut mendarat di Laut Jepang, tepatnya di lepas pantai utara Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Ini kali pertama rudal Korut mendarat di ZEE Jepang sejak 1998. Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Shinzo Abe mengutuk uji rudal Korut yang mendarat di 250 km lepas pantai Jepang, sebagai "tindakan menghina", yang menjadi ancaman serius.