Penembak di Munich Terobsesi Teroris Norwegia
- REUTERS/Michael Dalder
VIVA.co.id – Kepolisian Munich, tidak menemukan indikasi pelaku penembakan yang menewaskan sembilan warga sipil di kawasan Mal Olympia, Munich, David Ali Sonboly (18), dengan jaringan kelompok militan ISIS.
Namun, pelaku diduga kuat terobsesi dengan pembunuh massal bersenjata yang dilakukan Anders Behring Breivik di Norwegia, pada 2011 silam.
Breivik merupakan tersangka di balik dua serangan teror, di Oslo, dan di pulau wisata Utoeya, pada 2011 silam. Serangan berdarah itu menewaskan setidaknya 77 warga sipil. Ia diketahui memiliki hubungan dengan kelompok ekstrim kanan di Swedia. Beberapa sumber menyebut, Breivik sebagai sosok konservatif dan kristiani.
Ia juga melancarkan propaganda nasionalis dan anti Islam. Kebenciannya terhadap multikulturalisme diduga menjadi latar belakang serangannya. Pengadilan kemudian menjatuhkan vonis terhadap Breivik, dengan hukuman penjara selama 21 tahun tanpa remisi.
Sementara itu, pelaku penembakan di pusat perbelanjaan di Munich pada Jumat 22 Juli 2016 lalu, diduga memiliki riwayat penyakit mental. Jaksa Thomas Steinkraus-Koch mengatakan bahwa Ali Sonboly telah menderita depresi, dan tercatat telah menjalani perawatan kejiwaan.
Indikasi lain diperkuat melalui informasi yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere. Ia menyebutkan bahwa Ali Sonboly sebelumnya pernah meretas akun Facebook seorang gadis dan digunakannya untuk memikat hati korban di restoran cepat saji McDonald. Di situ, Ali mengamuk dan meletuskan senjata.
"Tindakan klasik oleh orang gila," kata Kepala Polisi Munich, Hubertus Andrae dilansir Channel NewsAsia, Sabtu 24 Juli 2016.
Andrae menambahkan, peneliti melihat ada hubungan yang jelas antara teror penembakan yang dilakukan Ali Sonboly, Jumat lalu di Munich, dengan aksi pembantaian Breivik di Norwegia, lima tahun silam. Media ternama di Jerman Bild, juga melaporkan ada kesamaan senjata yang digunakan Ali Sonboly dengan Breivik.
Mal Olympia di Munich, Jerman, menjadi sasaran serangan penembakan pada Jumat 22 Juli 2016, sekitar sore hari waktu setempat. Akibat penembakan brutal tersebut, sembilan orang tewas dan 16 lainnya luka-luka.
Pelaku diketahui sebagai pria berusia 18 tahun dan keturunan Jerman-Iran, diketahui bernama David Ali Sonboly. Usai mengumbar tembakan ke warga sipil, ia diduga menembak dirinya sendiri.
Polisi menyebut Ali memiliki 300 butir amunisi di tas ranselnya. Polisi sedang menyelidiki bagaimana remaja 18 tahun itu berhasil memperoleh senjata. (asp)