Ektradisi Fetullah Gulen ke Turki di Tangan Pengadilan AS
- Reuters/Greg Savoy/Reuters TV
VIVA.co.id – Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, meyakinkan Perdana Menteri Turki Binali Yildrim, untuk mengekstradisi tersangka pemimpin kudeta, Fetullah Gulen, yang kini bermukim di Pennsylvania, AS.
Seperti diberitakan Anadolu Agency, Jumat, 22 Juli 2016, melalui sambungan telepon, Biden mengaku akan terus mendukung langkah sekutunya itu untuk secepatnya memulangkan Gulen ke Turki.
Akan tetapi, sumber yang dekat dengan lingkaran Yildrim mengatakan, keputusan akhir apakah Gulen di ekstradisi atau tidak tergantung dari putusan pengadilan AS.
"Dia (Biden) sangat mendukung permintaan Turki. Tapi, putusan akhir bukan di dia melainkan pengadilan," ungkap sumber yang enggan disebut namanya.
Yildrim menjelaskan bahwa Turki telah lama memperingatkan pemerintah AS mengenai kegiatan berbahaya serta organisasi teroris Gulen.
Ia berharap Washington segera memproses permintaan ekstradisi tersebut.
Setidaknya 246 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, tewas di dua penting Turki, Istanbul dan Ankara. Selain itu, kudeta menyebabkan 2.000 orang luka-luka.
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengatakan kudeta yang dilakukan pendukung Fetullah Gulen dan melibatkan anggota militer, polisi dan pengadilan, bertujuan untuk membentuk "negara paralel."
Turki telah mengajukan permintaan ekstradisi Gulen secara resmi kepada AS awal pekan ini. Menurut Kementerian Luar Negeri AS permintaan itu kini sedang dalam tahap tinjauan.