Erdogan Rombak Militer Turki Pasca-Kudeta
- REUTERS
VIVA.co.id – Presiden Turk,i Recep Tayyip Erdogan, berjanji untuk merestrukturisasi militer dan memberikan "darah segar", setelah adanya status darurat kepada seluruh negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pascakudeta gagal Jumat pekan lalu.
Menurut kantor berita Reuters, Jumat, 22 Juli 2016, Erdogan mengatakan bahwa Dewan Agung Militer yang diketuai oleh Perdana Menteri bersama Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Turki, akan mengawasi restrukturisasi militer.
"Mereka bekerja sama untuk mengupayakan semua yang bisa dilakukan. Dalam waktu singkat struktur (angkatan bersenjata) yang baru akan muncul. Dengan begitu, saya yakin tentara kita akan memperoleh 'darah segar'," ujar Erdogan.
Berbicara di Ankara, Ibu kota Turki, Erdogan tidak membantah kemungkinan akan adanya kudeta lain di masa mendatang. Namun, ia meyakini kalau hal itu akan dengan mudah dideteksi karena pemerintah kini lebih waspada.
"Sangat jelas bahwa ada kesenjangan yang signifikan dan kekurangan dalam pemerintahan saat ini. Tidak ada gunanya mencoba menyembunyikan atau menyangkal," katanya.
Erdogan juga mengatakan, tidak ada halangan untuk memperpanjang status darurat selama tiga bulan ke depan.
Status ini akan memungkinkan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi para pendukung kudeta, di mana lebih dari 246 orang tewas dan 2.000 orang terluka.
Status darurat ini juga akan memungkinkan Erdogan untuk memangkas kewenangan parlemen dalam rangka memberlakukan undang-undang baru untuk membatasi atau menangguhkan hak serta kebebasan yang dianggap perlu.
(ren)