Bendera ISIS Ditemukan di Kediaman Penyerang Kereta Jerman

Ambulans di Jerman/Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVA.co.id – Kepolisian Bavaria telah menemukan bendera Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dari kamar pengungsi Afghanistan yang menyerang penumpang dengan kapak di dalam kereta api jurusan Treuchlingen dan Wuerzburg, di Jerman selatan.

Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann mengatakan, terlalu dini untuk mengklaim apakah pemuda tersebut adalah anggota ISIS atau kelompok militan sejenis.

Menurut kantor berita Amaq, seperti dilansir Reuters, Selasa 19 Juli 2016, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pelaku berusia 17 tahun itu melukai empat warga Hong Kong, dua di antaranya kini dalam kondisi kritis.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah seorang pria warga Prancis keturunan Tunisia mengendarai truk besar dan menabrak ratusan orang serta menewaskan 84 orang di Nice.

ISIS juga mengaku berada di balik serangan tragis itu.

Kasus ini kemungkinan akan semakin memperdalam kekhawatiran atas "lone wolf" (aksi tunggal) dan semakin memberikan tekanan politik kepada Kanselir Jeman Angela Merkel.

Maraknya migran

Merkel diketahui tengah dipusingkan dengan maraknya ratusan ribu migran dari Afrika Utara dan Timur Tengah ke Jerman sejak tahun lalu.

Salah seorang saksi melaporkan bahwa sebelum melakukan aksi, pelaku sempat meneriakkan, "Allahu Akbar!"

Herrmann juga mengatakan gambar bendera ISIS yang dilukis dengan tangan ditemukan di antara barang milik pelaku.

"Beberapa hal secara jelas menunjukkan bahwa ia merupakan salah satu kelompok teroris. Namun, tidak ditemukan bukti apakah dia tergabung dalam kelompok, atau bertindak sendiri. Ini semua masih diselidiki," ujarnya.

Hermann memaparkan bahwa pelaku datang ke Jerman sejak dua tahun yang lalu.

Seperti diketahui, pelaku mulai menyerang penumpang dengan kapak dan pisau sekitar pukul 21.10 waktu setempat pada Senin, saat kereta mendekati perhentian akhir di kota Wuerzburg, Bavaria.

Pelaku kemudian dikejar oleh satuan polisi dan ditembak mati, setelah menyerang seorang wanita dan petugas.