Teror Prancis, Truk Melaju Kencang Dipenuhi Granat
- REUTERS/Eric Gaillard
VIVA.co.id – Sebuah truk besar menabrak kerumunan besar masyarakat yang merayakan Bastille Day (Hari Nasional Prancis), di kota Nice, selatan Prancis. Insiden itu menewaskan 77 orang, termasuk anak-anak. Sementara itu, belasan lainnya dalam kondisi kritis.
Sopir truk telah ditembak mati oleh polisi. Hingga kini pihak keamanan masih mengidentifikasi apakah pelaku memiliki jaringan yang masih tersebar di wilayah Nice.
Pihak berwenang mengatakan, pelaku menembak ke arah kerumunan sambil mengendarai truk dengan kecepatan tinggi. Di dalam truk itu juga dipenuhi dengan senjata api dan granat.
Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, sopir truk maut tersebut dengan sengaja melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan dengan "zig-zag", sehingga langsung menghantam orang-orang di lokasi. Dilaporkan bahwa pelaku melajukan kendaraannya dari jarak dua kilometer dengan kecepatan sekitar 30 mph.
Menurut The Guardian, Jumat, 15 Juli 2016, pihak berwenang telah menemukan kartu identitas penduduk Nice di dalam truk, yang diduga milik pelaku berusia 31 tahun, dan memiliki kewarganegaraan ganda, Prancis-Tunisia.
Presiden Prancis Francois Hollande menggambarkan serangan itu sebagai "monster" dan memerintahkan tentara untuk dikerahkan, ditambah kepolisian dan relawan, untuk mengamankan perbatasan. Dia juga bersumpah akan berupaya keras melawan aksi fanatik yang ingin menyerang negara tersebut.