Dua Sniper Sengaja Tembaki Polisi di Dallas, Texas

Ilustrasi aksi penembakan.
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Penembakan brutal oleh orang tak dikenal terjadi di Dallas, Texas, Amerika Serikat. Insiden itu menewaskan empat polisi dan melukai sekitar tujuh petugas polisi lainnya.

Penembakan dengan sasaran aparat kepolisian itu terjadi di pusat kota Dallas, Kamis, pukul 21.00 waktu setempat di tengah unjuk rasa mengecam penembakan warga kulit hitam di Minnesoto dan Lousiana baru-baru ini.

Kepala Polisi Dallas, David Brown mengatakan, setidaknya ada dua sniper yang melakukan penembakan selama aksi unjuk rasa itu berlangsung. Mereka menembak 11 petugas polisi Dallas dan empat di antaranya tewas, dua polisi harus dioperasi, dan tiga dalam kondisi kritis.

"Sebagian ditembak di punggung. Kami percaya bahwa tersangka memang berencana melukai dan membunuh polisi sebanyak yang mereka bisa," katanya, seperti dilansir dari Sidney Morning Herald.

Departemen Kepolisian Dallas merilis foto pria yang diduga melakukan penembakan. Pria tersebut tersenyum, mengenakan kaus loreng, dengan senapan berada di bahunya. Tak lama setelah foto itu dirilis, pria itu menyerahkan diri ke polisi, namun belum diketahui apakah dia terlibat dalam insiden tersebut.

Sementara seorang pria lain dilaporkan ditahan petugas SWAT setelah aksi tembak-menembak. Berdasarkan laporan, polisi menemukan paket mencurigakan di dekat lokasi penembakan terjadi.

Adapun protes itu dilakukan menyusul tewasnya dua pria berkulit hitam oleh polisi, yakni Alton Sterling di Louisiana, dan Philando Castile di Minnesota. Pitu terekam kamera telepon selular (ponsel).

Hakim Dallas County, Clay Jenkins mengatakan tidak ada indikasi siapa tersangka atau apa motif mereka, kecuali pelaku menembaki polisi. "Kami masih mencari tersangka yang mungkin bersembunyi di sebuah gedung di pusat kota, jadi kami meminta masyarakat untuk menjauh," ujarnya.

Dilaporkan pada saat insiden, terdengar 20 tembakan berturut-turut. Sejumlah petugas polisi berada di lokasi dengan senapan di tangan mereka.

Seorang saksi, Michael Bautista mengatakan, dia melihat seorang polisi jatuh saat melarikan diri dari lokasi kejadian. "Saya melihat peluru menembaki mobil polisi," katanya.