Hillary Clinton Diperiksa FBI
- Reuters/Jonathan Ernst
VIVA.co.id – Kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton diinterogasi selama lebih dari 3,5 jam oleh Biro Investigasi Federal (FBI). Interogasi ini terkait penggunaan email pribadi saat ia menjabat sebagai menteri luar negeri.
Wawancara tersebut dilakukan di markas FBI di Washington dan mendapat perhatian publik. Karena, saat ini Hillary Clinton menjadi calon presiden, dan empat bulan lagi AS akan menggelar pemilihan presiden. Penyelidikan atas Clinton dikhawatirkan bisa mengganggu kredibilitasnya.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh stasiun televisi MSNBC, Clinton mengatakan, dia sangat senang bisa melakukan wawancara dengan FBI. Juru bicara Clinton bahkan mengatakan, Clinton melakukannya dengan suka rela.
"Saya telah menjawab berbagai pertanyaan yang telah menjadi pertanyaan selama lebih dari setahun mengenai penggunaan email pribadi," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu 3 Juli 2016.
Tidak jelas apakah pertanyaan yang diajukan pada Clinton mengarah pada kesimpulan untuk segera dilakukannya penyelidikan yang lebih penting menjelang pemilihan presiden. Sebelumnya FBI juga sudah mewawancarai beberapa mantan staf Clinton saat ia menjadi menlu, termasuk staf yang sangat dipercaya oleh Clinton, Huma Abidin.
Clinton diperkirakan secara resmi dicalonkan sebagai kandidat Presiden AS oleh Partai Demokrat pada pemilu 8 November mendatang. Partai Demokrat akan melakukan konvensi sekitar empat pekan lagi.