VIDEO: Tempo, Kedainya Para Aktivis Era 1990-an

Kedai Tempo
Sumber :

VIVA.co.id – Jika dilihat sepintas, Kedai Tempo di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur ini tampak seperti restoran pada umumnya. Siapa sangka, ternyata kedai ini dulunya merupakan tempat diskusi para aktivis era 1990-an seperti Budiman Soedjatmiko, Adnan Buyung Nasution, bahkan salah satu mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Selain dijadikan tempat diskusi, kedai ini juga sempat ramai oleh kehadiran para seniman dan penikmat teater. Mereka rutin mengadakan dan menyaksikan pementasan demi pementasan di ruang teater mini yang terletak di belakang area restoran.

Di gedung teater tersebut, Butet Kertarajasa untuk pertama kalinya membacakan puisi Lidah Pingsan yang fenomenal. Nama ‘Tempo’ sendiri sengaja dipilih untuk mengenang surat kabar ‘Tempo’ yang dibredel oleh rezim Soeharto

“Pada tahun itu, belum banyak kedai atau kafe kopi seperti sekarang ini. Kedai ini muncul memang untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang duduk lama santai di sini sambil ngobrolin hal-hal bermanfaat seperti filsafat misalnya. Sampai saat ini, meskipun tahun dan suasananya sudah berubah, spirit positifnya masih tetap kami pertahankan,” ujar Ayu Tami, pengelola Kedai Tempo.

Menu yang ditawarkan awalnya hanya aneka masakan rumahan khas Indonesia. Seiring waktu, ragam menu yang tersedia pun semakin variatif, mulai dari aneka western food hingga dessert. Sop buntut kuah menjadi salah satu menu favorit di kedai ini. Potongan daging sapi yang besar berpadu dengan gurihnya kuah kaldu serta tambahan sambal rawit hijau, siap menggoyang lidah Anda.

Selain sop buntut, sirloin steak mushroom dengan dagingnya yang lembut dan pisang goreng crispy dengan topping saus karamel, dijamin akan membuat Anda ketagihan. Kedai dengan suasana semi outdoor ini, siap menjamu pengunjung setiap hari, mulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB.

Laporan: Pranamya